Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 6 Agustus 2024, Kemuliaan Tabor

Yesus dimaksudkan untuk meneguhkan hati ketiga rasul itu agar mereka tIdak goyah imannya apabila menyaksikan kesengsaraan Yesus nanti.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pastor John Lewar, SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Selasa 6 Agustus 2024, Kemuliaan Tabor 

Oleh: Pastor John Lewar

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Selasa 6 Agustus 2024, Kemuliaan Tabor

Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya

Lectio:
Daniel 7:9-10,13-14 atau 2Petrus 1:16-19; Mazmur 97:1-2,5-6,9;
Markus 9:2-10.

Meditatio:
Pada hari ini Gereja merayakan Pesta Yesus menampakkan KemuliaanNya di Gunung Tabor. Yesus menampakkan kemuliaanNya kepada Petrus, Yakobus dan Yohanes. Markus mencatat bahwa Yesus berubah rupa dan pakaianNya sangat putih berkilat–kilat. Di atas gunung, Allah mempermuliakan PuteraNya:“Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah
Dia.”

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 4 Agustus 2024, "Tubuh Kristus Selamatkan Kita"

Kemuliaan Yesus sebagai Putera Allah itu diperkuat oleh kehadiran dua orang nabi besar Perjanjian Lama, Musa dan Elia. Musa adalah seorang pemimpin yang berperan besar dalam menghantar bangsa Israel keluar dari Tanah Mesir. Musa dengan bimbingan Allah dapat membentuk bangsa Israel menjadi umatNya Allah. Musa adalah figur terpenting dari Kelima Kitab Taurat yang menjadi jiwa dalam Kitab Suci orang Yahudi.

Sedangkan Elia adalah figur paling menonjol dalam memperkenalkan semangat kenabian dalam Perjanjian Lama. Elia menjadi perantara antara Allah dan UmatNya.

Petrus senang dengan peristiwa kemuliaan itu, sehingga hendak mendirikan kemah bagi Yesus, Musa dan Elia. Petrus menghendaki untuk tinggal bersama dengan Yesus dalam suasana kemuliaan. Dalam Kitab Suci, kemah menjadi representasi kehadiran yang Ilahi. Allah digambarkan sebagai yang mendiami kemah itu. Allah hadir dan bertahta di sana. Umat Allah datang untuk menyembahNya. Allah begitu dekat dengan manusia, mau berkomunikasi dengan manusia.

Apa Makna Penampakan Kemuliaan Yesus ? Pertama, hidup bahagia di Surga. Kebahagiaan besar yang dialami para rasul di atas gunung itu menjadi tanda kepada kita tentang kebahagiaan surgawi yang akan dianugerahkan Allah kepada semua orang beriman.

Santo Paulus melukiskan kebahagiaan itu dengan berkata, “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua disediakan Allah untuk mereka yang
mengasihi Dia.” (1Kor 2: 9).

Kedua, peneguhan iman. Transfigurasi atau perubahan rupa Yesus dimaksudkan untuk meneguhkan hati ketiga rasul itu agar mereka tIdak goyah imannya apabila menyaksikan kesengsaraan Yesus nanti.

Transfigurasi ini pun menjadi tonggak penghiburan bagi para rasul di saat-saat mereka mengalami kesengsaraan dan kesulitan dan menjadi jaminan kemuliaan dan kebahagiaan yang akan mereka alami di surga, sebagaimana telah dijanjikan Yesus, “Pada waktu itu orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam kerajaan Bapa mereka...” (Mat
13: 43).

Ketiga, Tinggal bersama Yesus adalah kerinduan setiap murid-Nya. Tinggal berarti selalu berada dekat dengan Tuhan, melihat, mendengar dan mengikuti apa yang dikerjakan-Nya, menaati apa yang diperintahNya. Suasana dalam kemuliaan menarik semua orang untuk tinggal bersama-Nya. Tetapi seperti Petrus dan para rasul, mereka tidak berhenti di puncak gunung itu dalam suasana senang terus. Yesus mengajak mereka untuk turun gunung dan melanjutkan perjalanan ke Yerusalem,
artinya siap menghadapi salib.

Bagi kita, tinggal bersama Yesus berarti menjalankan tugas dan tanggung jawab setiap hari. Tinggal bersama-Nya sama sekali tidak menghilangkan rutinitas harian kita, tidak menghilangkan kesedihan dan perjuangan manusiawi kita. Tinggal bersama-Nya berarti tetap menjadi orang biasa dengan segala rutinitasnya, tetapi peroleh sukacita yang berlimpah.

Missio: Mari kita senantiasa memohon rahmat Tuhan, agar rutinitas harian kita selalu menjadi berkat dan berarti serta bermakna untuk hidup kita karena kita selalu tinggal bersama-Nya. Pandanglah Yesus dalam KemuliaanNya. Bersukacitalah bersama Dia. Dengan sukacita itu, anda tidak lagi berpikir tentang diri sendiri, melainkan tentang Yesus dan sesama.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved