Berita Sabu Raijua
Kusuma Cahaya Global Foundation - Pemkab Sabu Raijua Tandatangan MOU Latih CPMI
Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke hadir langsung dalam acara itu. Turut hadir sejumlah diaspora Sabu Raijua yang ada di Kota Kupang
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Edi Hayong
Ia mengatakan BP3MI diberi amanah untuk melayani dan menempatkan pekerja migran. Tugas itu, kata dia, tidak dilakukan oleh BP3MI sendiri. Dibutuhkan peran bersama dalam menjalankan itu.
"Suatu langkah yang sangat baik. Dukungan Bapak Bupati sudah melakukan MOU dengan kami, isinya untuk penyelesaian masalah pekerja migran Indonesia," ujarnya.
Dalam banyak kasus kepada pekerja migran Indonesia sering terjadi masalah.
Hal itu karena para pekerja berangkat ke luar negeri tanpa mengikuti mekanisme yang diatur pemerintah.
Baca juga: Paket Solid dapat Rekomendasi Nasdem untuk Pilkada Sabu Raijua, Lisapaly: Sudah Final
Tahun 2023, setidaknya ada 151 jenazah yang dipulangkan ke NTT dalam status non prosedural. MOU menjadi penting sebagai upaya pencegahan sejak dari daerah.
Menurut dia, peluang kerja di luar negeri sektor formal sangat terbuka.
Ia mencontohkan di Korea dan Jepang yang membuka pekerjaan formal. Bahkan lulusan SMP juga bisa bekerja.
Peluang yang perlu diraih. Kelemahan di NTT, kurangnya lembaga pelatihan bahasa. Sehingga hadirnya yayasan itu bisa membantu hal itu.
Menjadi pekerja migran, ujar dia, bukan merupakan sesuatu yang naif. Namun paling penting adalah melakukan dan mengikuti segala prosedur yang ada.
Tanggung jawab dari semua pihak adalah menuntut calon pekerja migran untuk bekerja keluar negeri dengan aturan yang ada.
Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke mengatakan, landasan kerja sama ini karena rasa tanggung jawab. Ia bilang, anak-anak tidak boleh dibiarkan terjebak dalam keberangkatan bekerja keluar negeri dengan non prosedural.
Baca juga: BPBD Kabupaten Sabu Raijua Usulkan 46 Sumur Bor Siaga Darurat
"Kami ingin nanti, anak Sabu, anak NTT tidak terjebak dalam persoalan yang sudah kita alami," kata dia.
Dia mengatakan, dengan kerja sama ini maka paling tidak ada langkah lanjutan di Sabu Raijua.
Kolaborasi yang dia maksud adalah merencanakan pembukaan balai latihan kerja (BLK). Dari situ maka akan ada pelatihan kepada para calon tenaga kerja.
Kalau sudah ada BLK di Sabu Raijua maka ada upaya lebih masif dilakukan. Sisi lain, mengurangi beban BLK yang ada di Kupang.
MOU akan dilanjutkan dengan kesepakatan lainnya di dalam perjanjian kerja sama.
Lewat kerja sama ini, tidak saja sekedar membuka lapangan kerja. Namun, dari situ juga ikut mempromosikan Sabu Raijua lebih luas.
Untuk itu, lembaga itu perlu hadir di Kabupaten itu. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.