Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 29 Juli 2024, Sahabat dalam Suka dan Duka

Yesus singgah ke rumah Marta. Marta menerima Dia, Marta langsung sibuk melayani Yesus

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pater John Lewar, SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Senin 29 Juli 2024, Sahabat dalam Suka dan Duka 

Oleh: Pastor John Lewar, SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin 29 Juli 2024, Sahabat dalam Suka dan Duka

Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor

Peringatan Wajib Santa Marta, Maria dan Lazarus

Lectio:
1Yohanes 4:7-16
Mazmur 34:2-3,4-5,6-7, 8-9,10-11
Injil: Yohanes 11:19-27 atau Injil: Lukas 10:38-42

Meditatio:
Apakah anda mempunyai seorang sahabat? Pasti ya. Menurut kita, Sahabat sejati itu seperti apa? Tentunya sahabat sejati adalah seorang teman yang selalu ada untukmu saat suka dan saat dirundung duka. Di saat susah dan senang, dia akan selalu datang menyemangati dan mendukungmu dalam setiap kehidupanmu. Saat itu pasti ada tertawa bersama hingga sedih dan tangis bersama dan itu sudah barang tentu dalam sebuah persahabatan sejati.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 28 Juli 2024,“Supaya Tidak Ada yang Terbuang”

Hal terindah dalam persabatan adalah memahami dan dipahami, tanpa pernah memaksa dan menang sendiri. Pada prinsipnya seorang sahabat akan selalu membuat kita pada posisi lebih baik dari yang sedang kita rasakan saat ini (http://dailyfreshjuice.net/fresh-juice-28-juli-2022).

Hari ini kita memperingati Santa Marta, Maria dan Lazarus. Ketiga orang ini adalah bersaudara dan berasal dari satu keluarga di Betania. Sangat menarik injil Yohanes menyebut mereka sebagai sahabat-sahabat dekat Yesus. Ketiganya memiliki pribadi dan semangat yang berbeda.

Namun Yesus tetap mengasihi mereka apa adanya. Suatu keutamaan hidup yang patut kita teladani dari ketiga sahabat Yesus ini adalah iman dan ketulusan hati mereka dalam bersahabat.

Sebagai sahabat tentunya ada relasi timbal balik antara Yesus dengan mereka bertiga. Penginjil Lukas (10: 38-42) mengisahkan bahwa dalam perjalanan menuju ke Yerusalem, Yesus singgah ke rumah Marta. Marta menerima Dia, Marta langsung sibuk melayani Yesus. Marta juga punya seorang saudara, namanya Maria.

Ketika Yesus masuk ke rumah, Maria langsung duduk dekat kaki Yesus dan mendengarkan perkataanNya. Pada
peristiwa ini kelihatan bahwa tidak ada relasi yang canggung antara keluarga Marta dan Maria dengan Yesus dalam setiap perjumpamaan mereka. Mereka begitu dekat dengan Yesus.

Seorang sahabat selalu menaruh kasihnya setiap waktu dan menjadi saudara dalam setiap kesukaran, dalam setiap duka. Ketika Marta dan Maria dirundung duka yang sangat mendalam karena kematian saudaranya Lazarus, Yesus pun datang. Kedatangan Yesus dan pancaran kata-kata Yesus dalam peristiwa duka itu sungguh menghilangkan kegelapan dari kesedihan yang mendalam yang disebabkan oleh kematian Lazarus.

Yesus berkata. “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”

Pancaran kata-kata Yesus ini menghilangkan kegelapan dari kesedihan yang mendalam yang dirasakan oleh Marta dan Maria. Kata-kata Yesus diterima oleh Marta dengan sebuah pengakuan iman yang teguh. Marta mengatakan: “Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.” Kata-kata Yesus itu
membuat pengharapan Marta dan Maria kembali menyala.

Begitu indah ketika kita memiliki sahabat di dunia ini. Bersyukurlah anda, memiliki sahabat. Tetapi seorang teman, seorang sahabat dan orangorang yang kita kasihi di dunia ini sewaktu-waktu bisa saja pergi tinggalkan kita. Maka mari kita menjadikan Yesus sebagai sahabat sejati kita.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved