Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 28 Juli 2024,“Supaya Tidak Ada yang Terbuang”

Hal ini kadang membuat kita salah dalam mengatasi situasi kita. Kita lebih sering buang dari pada disimpan atau diolah lagi

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Minggu 28 Juli 2024,“Supaya Tidak Ada yang Terbuang” 

Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Minggu 28 Juli 2024,“Supaya Tidak Ada yang Terbuang”

Hari Minggu Biasa Pekan XVII 

Bacaan I:2Raj. 4:42-44

Bacaan II: Ef. 4: 1-6

Injil:Yohanis 6:1-15                                          

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua.Dalam hidup harian kita, ketika ada satu hajatan tertentu pasti akan selalu diikuti dengan makan bersama. Makan bersama itu dianggap sebagai tanda persaudaraan dan kekeluargaan di antara semua anggota dalam satu kelompok tertentu.

Satu kebiasaan lain sebagai dampaknya adalah banyak makanan yang terbuang dan tidak dimakan lagi yang seharusnya dikumpulkan kembali. Hal ini kadang membuat kita salah dalam mengatasi situasi kita. Kita lebih sering buang dari pada disimpan atau diolah lagi.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini kita memasuki minggu biasa pekan ke XVII dalam masa liturgi gereja kita. Dan bacaan-bacaan yang kita renungkan pada hari ini berkisah makanan. Dalam perjanjian lama dalam kitab kedua raja-raja berkisah tentang nabi Elisa yang dibawakan 20 roti jelai dan gandum baru dalam sebuah kantong. Dan Elisa meminta mereka untuk memberikan roti itu kepada orang-orang yang menyertai nabi  Elisa saat itu sebanyak 100 orang. Maka menjadi sangat tak masuk akal bahwa roti yang hanya 20 roti jelai dan gandum itu harus diberi kepada 100 orang.

Artinya ada 80 orang yang tidak akan mendapatkan roti itu. Itu logikanya. Namun bagi nabi Elisa, itu bukan menjadi masalah. Bagi Elisa, orang-orang itu harus diberi makan dengan roti yang ada: “Berikanlah kepada orang-orang itu supaya mereka makan, sebab beginilah firman Tuhan, orang akan makan bahkan akan ada sisanya.”

Elisa sebagai seorang  nabi yang saleh dan setia kepada Allah, tetap berpegang pada firman Tuhan  kepadanya. Maka jadilah orang-orang itu makan lalu ada sisanya. Itu berarti, di sana ada berkat yang  sudah Tuhan sertakan dalam  pemberian roti itu. Di dalam nama Tuhan, roti itu dapat memberikan kepuasan bagi mereka yang memakannya. Ketikan belas kasihan itu  dinyatakan maka akan membawa berkat bagi semua yang melaksanakannya. Dan hal itu yang ditegaskan oleh Yesus dala injilNya hari ini.

Yesus memberi makan sekitar 5000 orang dan sisanya 12 bakul. Kisahnya juga hampir sama dalam kisah Elisa. Yesus yang melihat jumlah orang yang begitu banyak itu lalu tergerak hatiNya oleh belaskasihan yang dinyatakan lewat permintaanNya kepada Filipus agar harus memberi makan orang yang ada itu yang sudah mengikutiNya karena semua hal yang sudah dikerjakanNya.

Namun Filipus dan para murid juga bereaksi secara negatif karena akan menjadi sangat sulit. Dan sangatlah satu kebetulan ada anak yang membawa 5 roti dan 2 ekor ikan. Dari roti dan ikan inilah, Yesus mengucap berkat dan hasilnya semua orang itu dapat makan bahkan sampai sisa 12 bakul penuh.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved