Liputan Khusus
Lipsus - Kejari Ende Mulai Selidiki Raaibnya Uang Rp 3 M di RSUD Ende NTT
Kasi Intel Kejaksaan Negeri Ende, Arbin Nu'uman, Kamis (25/7) menjelaskan, pemeriksaan terhadap pihak terkait akan mulai dilakukan minggu depan.
POS-KUPANG.COM, ENDE - Kejaksaan Negeri Ende bakal mengeluarkan sprint untuk segera melakukan pengumpulan bahan dan keterangan terkait kasus dugaan hilangnya uang sebesar Rp 3 miliar di RSUD Ende.
Kasi Intel Kejaksaan Negeri Ende, Arbin Nu'uman, Kamis (25/7) menjelaskan, pemeriksaan terhadap pihak terkait akan mulai dilakukan minggu depan.
"Minggu depan kami terbitkan sprint untuk puldata dan pulbaket. Hari ini saya dan Kajari ada giat di Kupang. Kalau kami d Ende mungkin langsung kami tindak lanjuti," ujar Arbin.
Baca juga: Soal Uang Hilang di RSUD Ende, Ombudsman NTT: Bendahara dan Direktur Lama Harus Buka Suara
HIlangnya uang sebesar Rp 3 Miliar di RSUD Ende itu baru terungkap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara DPRD Ende dan pihak RSUD Ende, Plh Sekda Ende dan sejumlah OPD di ruang sidang komisi gabungan Kantor DPRD Kabupaten Ende, Rabu (24/7). Rapat itu dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Ende, Feri Taso.
Direktur RSUD Ende, dr. Ester Jelita Puspita saat digelarnya rapat dengar pendapt tersebut mengaku, pihaknya sudah membentuk tim investigasi untuk melakukan penyelidikan atas hilangnya uang Rp 3 M tersebut. "Uang itu diduga hilang," kata dr. Ester saat dicecar Ketua DPRD Ende, Feri Taso.
Saat itu Feri mengatakan, apabila RSUD sudah membentuk tim investigasi artinya benar telah terjadi hilangnya uang sebesar Rp 3 M itu. Hal itu diiyakan oleh dr. Ester.
"Berarti ada uang hilang. Kenapa tim investigasi dibentuk, pasti ada dasar tidak mungkin tidak ada dasar lalu dibentuk tim investigasi, ada uang hilang benar, to," tanya Feri.
"Iya, dugaannya seperti itu," jawab dr. Ester singkat.
Bagi Feri, hilangnya uang sebesar Rp 3 miliar di RSUD Ende itu adalah sebuah lelucon. Feri menyebut bakal mendorong pihak APH melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
Direktur RSUD Ende, dr. Ester Jelita Puspita yang hendak dikonfirmasi sejumlah wartawan di Kabupaten Ende, Rabu (24/7) malam enggan berkomentar. Sejumlah wartawan sudah menunggu orang nomor satu di RSUD Ende itu keluar dari ruang sidang Komisi Gabungan Kantor DPRD Ende, namun Dokter Ester meninggalkan wartawan sambil mengatakan belum mau berkomentar.
"Saya belum mau berkomentar, untuk malam ini saya belum berkomentar. Nanti di kantor," ujar dr. Ester.
Pada Kamis (25/7) Pos Kupang berupaya menemui Direktur RSUD Ende, dr. Ester di kantornya. Menurutnya, , hilangnya uang di RSUD Ende sebesar Rp 3 Miliar itu terjadi saat pergantian bendahara.
“Usai saya dilantik, saya melakukan pergantian bendahara. Saat serah terima itu itu terdapat selisih keuangan,” jelas dr. Ester.
Pertimbangannya lanjut Ester, karena bendahara sebelumnya itu sudah menjabat selama lima tahun. “Pada saat pergantian bendahara itu masih menunggu SK. Setelah SK turun terjadilah pergantian bendahara dari bendahara lama ke bendahara baru. Di situ terjadilah selisih keuangan," jelas dr. Ester..
Pergantian bendahara itu terjadi pada bulan Mei 2024 lalu. Menurutnya, dugaan hilangnya uang sebesar Rp 3 miliar tersebut merupakan selisih setelah dilakukan overan dari bendahara penerimaan lama ke bendahara penerimaan yang baru.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.