Berita Ende

SMAK Negeri Santo Thomas Morus Ende NTT Satu-Satunya Sekolah Katolik Negeri Menuju Sekolah Unggul 

Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Santo Thomas Morus Ende dan bermimpi bahwa lembaga ini akan menjadi SMAK Negeri.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ALBERT AQUINALDO
Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Negeri Santo Thomas Morus Ende merupakan satu dari tiga Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Negeri di Indonesia dan satu-satunya di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berlokasi di Desa Nanganesa, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Jauh sebelum itu, tepatnya pada bulan Oktober 2016, rombongan Komisi VIII DPR RI telah menjejakkan kaki, bertatap muka sekaligus melakukan visitasi ke SMAK Santo Thomas Morus Ende. Pada kesempatan ini, sekali lagi salinan Proposal Penegerian SMAK Santo Thomas Morus Ende diserahkan langsung kepada para anggota DPR RI secara khusus yang tergabung dalam Komisi VIII.

Puji Tuhan, ikhtiar, usaha dan pengorbanan semua pihak telah membuahkan hasil bahkan menorehkan kisah indah pada sejarah Gereja Katolik Indonesia dan sejarah Nasional, ketika pada tanggal 22 November 2018 Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin menetapkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 689 Tahun 2018 Tentang Penegerian 3 Sekolah Menengah Agama Katolik yakni SMAK Negeri Ende, Provinsi NTT, SMAK Negeri Samosir, Provinsi Sumatera Utara dan SMAK Negeri Kerom, Provinsi Papua. 

Dan Salinan SK Menteri Agama RI tersebut secara langsung telah diserahkan oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin kepada Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus bersama dua Kakanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara dan Papua pada kesempatan Rakor Pejabat Bimas Katolik Pusat dan Daerah di Redtop Hotel, Jakarta Pusat pada tanggal 18 Februari 2019. 

73 tahun setelah Indonesia merdeka, Gereja Katolik Indonesia baru mendapatkan 3 buah Sekolah Menengah Agama Katolik Negeri, setelah setahun sebelumnya mendapat 1 buah  Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri di Pontianak. Dan puji Tuhan, satu dari tiga Sekolah Menengah Agama Katolik Negeri itu ada di Ende.

Penegerian Sekolah Menengah Agama Katolik menjadi sebuah tonggak baru dalam sejarah pendidikan Katolik di Indonesia dan Nusa Tenggara Timur pada khususnya. Ketika SMAK Santo Thomas Morus Ende menjadi SMAK Negeri Ende, pada tahun pelajaran 2018/2019 telah lahir adik-adiknya di Mukusaki dan Mukureku, mereka sedang memproses Ijin Operasional dari Ditjen Bimas Katolik Kemenag RI. 

Selain SMAK Negeri Ende, saat ini di Nusa Tenggara Timur telah ada 14 buah Sekolah Menengah Agama Katolik swasta yang sudah mengantongi ijin operasional dari Ditjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI. Sebagian besarnya lahir dengan mimpi yang sama yakni menjadi satuan kerja negeri, menjadi Sekolah Menengah Agama Katolik Negeri. 

Menuju Sekolah Unggul

Pada tahun ajaran 2023/2024, SMAK Santo Thomas Morus terus berkembang menuju sekolah unggul dan mendapat bantuan dari Kementerian Agama melalui Dijten Bimas Katolik berupa pembelian lahan. 

"Didalam tanah yang sudah ada itu segera dibangun asrama putra/putri dan kapela, itu yang paling penting, artinya salah satu syarat menjadi sekolah unggul itu dia harus miliki asrama 
termasuk didalamnya ada lapangan dan sekarang ini kita sudah minta PPK kabupaten segera koordinasi dengan Kanwil supaya dana yang sekarang sudah dikucurkan ada sekitar 
Rp 2 miliar ini segera bangun laboratorium komputer dan perpustakaan dengan ukuran 
standar nasional," jelas Kepala SMAK Negeri Santo Thomas Morus saat ditemui POS-KUPANG.COM, Senin, 15 Juli 2024 di ruang kerjanya. 

Sementara lahan untuk pembangunan asrama putra/putri dan kapela, Rofinus mengatakan pihaknya sedang mencari lahan di sekitar SMAK Negeri Santo Thomas Morus. 

Selain sarana prasarana, tentu kualifikasi guru-guru juga menjadi salah satu prasyarat menjadi sekolah unggul namun Rofinus Meja meyakini kualifikasi guru yang saat ini mengabdi di SMAK Negeri Santo Thomas Morus sudah sangat layak dengan keberadaan enam orang guru dengan latar belakang pendidikan magister dari total 39 guru.

Namun, sebagai sekolah yang baru berusia kurang lebih 12 tahun apabila dihitung dari awal berdiri dan 6 tahun sejak dialihkan menjadi sekolah negeri, SMAK Negeri Santo Thomas 
Morus tentu masih memiliki beberapa kendala dan kekurangan ruang kelas sehingga setiap tahun ajaran baru pihak sekolah pasti menerima siswa baru dengan jumlah yang terbatas disesuaikan dengan kapasitas ruang kelas di SMAK Negeri Santo Thomas Morus. 

"Kami berjuang dengan kekurangan-kekurangan ini dari tahun ke tahun dan berupaya untuk memperbaiki sehingga apapun yang diharapkan oleh semua masyarakat bisa terjawab," ujar 
Rofinus Meja yang baru dua Minggu menjabat sebagai Kepala SMAK Negeri Santo Thomas Morus Ende

Pada tahun ajaran 2023/2024 ini, SMAK Negeri Thomas Morus Ende memiliki 397 siswa dan 18 rombongan belajar yang terdiri dari 165 siswa baru atau kelas X, 108 orang siswa kelas XI dan 124 orang siswa kelas XII dengan jumlah guru sebanyak 39 orang diantaranya PNS 20 orang, PPPK 7 orang, non PNS 12 orang dan pegawai berjumlah 10 orang. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved