Breaking News

Berita Ende

SMAK Negeri Santo Thomas Morus Ende NTT Satu-Satunya Sekolah Katolik Negeri Menuju Sekolah Unggul 

Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Santo Thomas Morus Ende dan bermimpi bahwa lembaga ini akan menjadi SMAK Negeri.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ALBERT AQUINALDO
Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Negeri Santo Thomas Morus Ende merupakan satu dari tiga Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Negeri di Indonesia dan satu-satunya di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berlokasi di Desa Nanganesa, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE - Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Negeri Santo Thomas Morus Ende merupakan satu dari tiga Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Negeri di Indonesia dan satu-satunya di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang pada tanggal 22 November 2018 lalu oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 689 Tahun 2018 Tentang Penegerian 3  Sekolah Menengah Agama Katolik yakni SMAK Negeri Ende, Provinsi NTT, SMAK Negeri Samosir, Provinsi Sumatera Utara dan SMAK Negeri Kerom, Provinsi Papua.

Sejarah Singkat 

Dikutip dari situs resmi Kemenag NTT, SMAK Santo Thomas Morus Ende, terhitung  07 Mei 2012 telah mulai menerima Siswa/Siswi Baru Tahun Akademik 2012/2013. Yang menggembirakan adalah untuk angkatan perdana SMAK Santo Thomas Morus Ende terdaftar 127 calon siswa/siswi baru yang setelah diseleksi maka tercatat 85 siswa/siswi (42 laki-laki dan 43 perempuan) menjadi angkatan perdana SMAK Santo Thomas Morus Ende yang berlokasi di Jalan Flores, Desa Nanganesa, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Setelah melewati proses supervisi oleh Ditjen Bimas Katolik Kemenag RI berdasarkan proposal pendirian SMAK Santo Thomas Morus Ende maka di awal tahun pelajaran 2012/2013, penyelenggaraan SMAK Santo Thomas Morus Ende memperoleh Ijin Operasional dari Menteri Agama RI melalui SK Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI dengan nomor: DJ.IV.Hk.00.5/123/2012, tertanggal 12 Juli 2012. 

Proses belajar mengajar pada SMAK St. Thomas Morus Ende terjadi di gedung SDK Ende 8 milik Yasukel di Jalan Garuda pada jam 13.00-18.00 wita dan administrasi perkantoran berlangsung di Gedung Monitoring Pendidikan milik Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende di Jalan Katedral. Hampir semua fasilitas adalah sarana prasarana pinjaman.

Peresmian dimulainya SMAK Santo Thomas Morus Ende ditandai dengan perayaan Ekaristi Kudus meriah berlangsung di Gereja Kristus Raja Katedral Ende pada tanggal 1 Agustus 2012 dengan konselebran utama Vikjen Keuskupan Agung Ende Rm. Syrilus Lena, Pr didampingi Vikep Ende Rm. Adolf Keo, Pr; Ketua Badan Pengurus YASUKEL Rm. Remigius Misa, Pr dan Mantan Ketua Badan Pengurus YASUKEL, Rm. Herman Embuiru Wetu, Pr. Misa pembukaan ini dihadiri pula oleh para tokoh agama Katolik dan segenap orang tua siswa-siswi perdana SMAK Santo Thomas Morus Ende.

Agar api semangat mendirikan SMAK terus menyala, Yosef Nganggo, S. Ag yang saat itu menjabat sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende pada hari Sabtu tanggal 14 Januari 2012 mengambil inisiatif mengadakan pertemuan terbatas dengan beberapa staf beragama Katolik untuk mengkoneksikan rencana mulia penegerian SMAK Santo Thomas Morus. Hadir dalam pertemuan  pada tanggal 14 Januari 2012 adalah Yosef 
Nganggo, S.Ag; Yohanes Baptista Seja, S.Fil; Drs. Nikolaus Nuka; Drs. Fransiskus Naga; Aloysius Hary, S.Ag; Yosef Jemali, SE; Flafianus Lepa, S.Fil; Nikolaus Nama Payon, S.Ag; Siprianus Pangga, S. Ag; dan Yoh Don Bosko Lori, ST.

Pertemuan yang berlangsung di Aula Amal Bhakti Kankemenag Kabupaten Ende sembari duduk mengelilingi meja pingpong ditemani se baskom jagung rebus dan sambal “nggeru” milik Mama Wolotopo mampu menghasilkan kesepakatan untuk mendirikan Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Santo Thomas Morus Ende dan bermimpi bahwa lembaga ini akan menjadi SMAK Negeri.

Rapat selanjutnya terjadi pada hari Senin tanggal 16 Januari 2012 bertempat di Aula Amal Bhakti Kankemenag Kab. Ende dengan menghadirkan para ketua Yayasan Pendidikan milik Gereja KAE serta para imam dan sejumlah tokoh awam. Hal ini dimaksudkan supaya SMAK yang baru didirikan itu mendapat dukungan luas dan masukan yang cukup untuk perjalanan selanjutnya, secara khusus menentukan yayasan mana yang akan menjadi payung hukum. 

Hasil rapat tersebut adalah pertama, dewan pendiri/penyelenggara melakukan pendekatan dan menyurati Yayasan Persekolahan Umat Katolik (YASUKEL) atau Yayasan Santo Petrus Ende. Kedua, dewan pendiri/penyelenggara segera beraudensi dan menyurati Yang Mulia Uskup Agung Ende guna menyampaikan gagasan bernas ini sekaligus memohon restu atau rekomendasi. Ketiga, dewan pendiri/penyelenggara selalu membangun komunikasi dengan 
pihak Kanwil Kemenag Provinsi NTT dan Ditjen Bimas Katolik Kemenag RI untuk mendapatkan legalitas penyelenggaraan SMAK.


Menyikapi hasil pertemuan 6 Januari 2012, pihak penyelenggara berinisiatif menemui Yang Mulia Uskup Agung Ende dengan membawa serta surat bernomor  01/BP-SMAK/II/2012 tanggal 10 Februari 2012 perihal permohonan rekomendasi pendirian Sekolah Menengah Agama Katolik. Yang Mulia Uskup Agung Ende memberikan Rekomendasi dengan Nomor 031/KUS/200312  tertanggal 29 Maret 2012 yang menetapkan dan menegaskan persetujuan untuk mendirikan dan menyelenggarakan SMAK Santo Thomas Morus Ende di wilayah yurisdiksi Gerejawi Keuskupan Agung Ende.

Juga pihak pendiri SMAK mendekati YASUKEL melalui surat bernomor 04/BP-SMAK/III/2012 tanggal 30 Maret 2012 perihal permohonan kesediaan YASUKEL menjadi payung hukum penyelenggaraan SMAK Santo Thomas Morus Ende. YASUKEL menyetujuinya melalui keputusan bernomor 03/YSKL/2012 tertanggal 3 Mei 2012 tentang  
YASUKEL sebagai payung hukum penyelenggaraan SMAK Santo Thomas Morus Ende.

Berdasarkan Rekomendasi Yang Mulia Uskup Agung Ende dan keputusan payung hukum dari YASUKEL, maka Dewan Pendiri/Panitia Penyelenggara SMAK Santo Thomas Morus Ende melakukan rapat koordinasi internal, kemudian memutuskan bahwa pertama, dewan pendiri/panitia penyelenggara berubah menjadi Pelaksana Harian YASUKEL pada SMAK Santo Thomas Morus Ende. Kedua, SMAK Santo Thomas Morus Ende mulai dibuka tahun ajaran 2012/2013. 


Ketiga, Penyelenggara segera melakukan sosialisasi tentang kehadiran SMAK di Kevikepan Bajawa dan Kevikepan Ende pada saat rekoleksi bulanan (bulan Mei) para pastor. Dan keempat, Pelaksana harian YASUKEL pada SMAK Santo Thomas Morus Ende segera melengkapi berkas-berkas untuk mengajukan proposal pendirian SMAK Santo Thomas Morus ke Ditjen Bimas Katolik Kemenag RI.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved