Opini
Opini: 175 Tahun Claretian “Menolak Lupa”
Vic-“menolak lupa” ada dalam kerangka kemawaktuan sejati. Vic tidak semata sebuah nama yang memiliki ikatan sejarah yang kuat bagi para Claretian.
Kota Vic dalam kerangka kongregasional adalah “museum” spiritual-historis yang hidup. Ia menghadirkan kepada para Claretian kebenaran-kebenaran yang terus menceritakan kepada dunia pada umumnya dan Claretian pada khususnya tentang arti sebuah kenangan.
Vic-“menolak lupa” ada dalam horizon pemahaman Volf bahwa mengingat dengan jujur dan mengatakan dengan sebenaranya adalah sebuah langkah konfirmatif atas nilai-nilai postif dari sebuah cerita masa lalu atau kenangan yang pernah ada.
Volf mejadikan teologi ingatan atau kenangan sebagai jalan rekonsiliasi atas pengalaman masa lalu. Namun, bagi penulis bias atas teologi ingatan itu bisa menyentuh ranah tema yang penulis angkat yakni mengingat atau mengenang kota Vic sebagai rahim atau perpustakaan histori-spritual paraClaretian.
Mengingat semua kebenaran yang terkandung pada kota Vic terkait para Claretian dan menceritakan kembali dengan jujur.
Yubileum 175 tahun para Claretian di tahun ini bisa dipahami dengan kerangka berpikir Volf dalam teologi ingatan atau kenangan. Mengapa kota Vic yang dipilih? Sebab, di sanalah para Claretian lahir dan besar hingga saat ini. 72 negara yang menjadi tempat misi hari ini, tidak bisa dipandang sebelah mata.
Maka, momen 175 tahun ini, mengajak para Claretian untuk berani “menolak lupa” akan semua kebenaran-kebenaran sejarah yang ada di kota Vic. Kita perlu mengingat dan menceritakan dengan jujur akan semua kebenaran dari setiap kenangan yang ada di kota Vic.
Dengan menceritakan dengan jujur atau menolak lupa akan eksistensi kota Vic bagi para Claretian, kita sebenarnya memperokoh semangat missioner para Claretian. Kota Vic saksi sejarah para Clareretian, mari “menolak lupa”. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.