Liputan Khusus

Lipsus - Penerimaan Catar Akpol, Kapolri Beri Afirmasi Khusus untuk NTT

Emi berharap, Kapolda NTT bisa memberikan penjelasan tentang proses ini walaupun bukan merupakan kewajiban karena itu menjadi kewenangan institusi.

|
Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Ilustrasi Peserta seleksi Catar Akpol saat mengambil nomor coding dan panitia seleksi Biro SDM Polda NTT di RSB Titus Uly Kupang, Rabu 11 Mei 2022. 

Tak Ada KKN

Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy  juga membantah adanya praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dalam penerimaan calon taruna (Catar) Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2024 ini

“Tak ada praktik KKN sebab hasil seleksi setiap tahapan selalu diumumkan secara terbuka. Bahkan setiap peserta seleksi dan orangtua menyaksikan langsung perolehan nilai dan menyetujui itu,” ujar Ariasandy.

Ariasandy menyayangkan ada nada rasisme yang berkembang di masyarakat sebab bagi dia siapa pun bisa mendaftar asal memenuhi semua persyaratan.

"Penerimaan Akpol dari NTT itu ada kuota Mabes 5 orang dan kuota reguler 6 orang sesuai DIPA Polda NTT untuk penerimaan taruna Akpol. Dari 11 orang yang lolos 1 orang suku asli ada 5 orang lahir besar di sini lalu 5 ada pendatang tapi menetap di NTT.
Mereka semua orang Indonesia," terangnya.

Enam orang yang lolos dari kuota reguler yakni Yudhina Nasywa Olivia perempuan, Arvid Theodore Situmeang, Reynold Arjuna Hutabarian, Mario Christian Bernalo Tafui, Bintang Lijaya, dan Lucky Nuralamsyah.

Sementara Ketut Arya Adityanatha, Brian Lee Sebastian Manurung, Timothy Abishai Silitonga, Mochammad Rizq Sanika Marzuki, Madison Juan Raphael Kana Silalahi lolos lewat jalur kuota Mabes Polri.

Ariasandy kembali menegaskan, pendaftaran Akpol ini terbuka bagi siapa saja selagi memenuhi persyaratan secara administrasi di seluruh wilayah Indonesia. Bila lolos mereka semua ditempatkan di seluruh Indonesia bukan di NTT saja.

Bahkan kata dia celah untuk melakukan KKN sangat tidak mungkin sebab proses seleksi diawasi ketat oleh internal dari Polda dan Mabes Polri. Juga pengawas eksternal dari unsur ada akademisi, media juga lain-lain.

"Hasil tes juga transparan di mana langsung diumumkan usai tes disaksikan orang banyak juga disetujui oleh orangtua para casis," ungkapnya.

Bahkan kata dia Kapolda saja sudah berulang kali menegaskan dirinya juga tidak bisa mengintervensi seleksi ini karena semua itu hasil keputusan panitia tes. Bahkan mereka yang lolos kali inipun tidak serta merta bisa lolos di panitia Mabes sebab masih ada satu seleksi lagi yang dilakukan di sana.

Menurut Ariasandy, mereka yang dinyatakan lulus pun sudah berulangkali mengikuti seleksi Akpol. Sehingga, mereka itu sudah punya pengalaman yang mumpuni seperti Arvid Theodore Situmeang yang merupakan catar dengan nilai tertinggi, itu sudah ikut seleksi dua kali baru lulus.


Seleksi Ulang

Polemik seleksi Calon Taruna (Catar) Polda NTT tahun 2024 kian bergulir. Netizen tak henti-hentinya mengomentari berbagai postingan di media sosial, yang berhubungan dengan nama 11 Catar Akpol Polda NTT  yang lolos di tingkat provinsi dan melanjutkan seleksi di Mabes Polri.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTT, Darius Beda Daton, S.H mengatakan, saat ini bukan ranah panitia seleksi daerah lagi. Apabila masyarakat melayangkan protes, bisa ditujukan kepada Kapolri karena tahap yang sedang berlangsung adalah seleksi di Mabes Polri.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved