Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen: Keadilan yang Berbelas Kasih, Yohanes 8:1-11

Hakim tersebut memutuskan untuk mendengar kisah lengkap dari sang janda sebelum memberikan keputusannya.

Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Pdt. Nope Hosiana Daik, M.Th 

Keadilan belas kasih Yesus adalah sebuah adendum bagi kesadaran kolektif untuk melakukan pembebasan dari keadilan tanpa belas kasih.

Yesus sebagai Tuhan, yang dikenal perempuan itu, menunjukkan bahwa Tuhan memiliki belas kasih. Ia tidak menghukum perempuan itu, bukan karena menyetujui perbuatan zinah, tetapi karena ada ketidakadilan dalam kasus ini. Laki-laki yang terlibat dilindungi, sementara perempuan yang dipermalukan.

Yesus melepaskan perempuan itu dengan pesan, “Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi,” sebagai harapan pemulihan hidup sekaligus kritik terhadap sistem peradilan yang manipulatif.

Dalam diri Yesus, kita menemukan Allah yang rapuh dan terluka dalam dunia, sebagaimana pendapat teolog feminis Jerman, Dorothee Sölle, tentang kerentanan.

Yesus menghendaki terciptanya tatanan masyarakat baru, kehidupan yang egaliter. Kisah ini mengajarkan kita untuk memaknai keadilan dan belas kasih Allah, yang dapat dipakai untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah keadilan sejati, bukan sekadar keadilan prosedural.

Akhirnya pembaca yang Budiman, mata rantai kekerasan terhadap perempuan dan mereka yang rentan akan terputus jika kita tidak lagi menjadikan mereka sebagai komoditi dalam proyek-proyek hitam.

Mata rantai kekerasan seksual akan terputus jika laki-laki dan perempuan diajarkan untuk menghormati dan mengasihi sesama manusia.

Orang tua harus berhati-hati dan peka dalam mendidik anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, agar tidak melakukan kekerasan terhadap perempuan yang sering ditempatkan dalam posisi tawar rendah dalam masyarakat. Amin. (*)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved