Opini

Opini: Dilema Pemimpin Lokal

Di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), isu ini semakin relevan mengingat perkembangan politik yang dinamis menjelang Pilkada 2024.

|
Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Tian Rahmat, S.Fil 

Ketiga, Pengaruh Keluarga dan Nepotisme. Nepotisme dan pengaruh keluarga dalam politik lokal juga menjadi isu yang mempengaruhi keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kesejahteraan umum.

Di banyak daerah, termasuk NTT, jabatan politik seringkali diwariskan dalam lingkaran keluarga yang sama, menciptakan oligarki lokal.

Praktik ini tidak hanya membatasi kesempatan bagi individu- individu berbakat lainnya tetapi juga meningkatkan risiko penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi (Winters, J. A., & Page, B. I., 2009. Oligarchy in the United States? Perspectives on Politics, 7(4), 731-751).

Keempat, Kesadaran Publik dan Partisipasi Masyarakat. Salah satu cara efektif untuk mengatasi dilema antara kepentingan pribadi dan kesejahteraan umum adalah dengan meningkatkan kesadaran publik dan partisipasi masyarakat dalam proses politik.

Partisipasi yang aktif dan kritis dari masyarakat dapat menjadi pengawasan terhadap tindakan pemimpin dan memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar berpihak pada kepentingan umum.

Program-program pendidikan politik dan keterlibatan masyarakat dalam forum-forum publik dapat memperkuat demokrasi dan mendorong akuntabilitas pemimpin (Putnam, R. D., 1993. Judul buku “Making Democracy Work: Civic Traditions in Modern Italy” yang diterbitkan oleh Princeton University Press).

Kelima, Kepemimpinan yang Berintegritas: Studi Kasus. Di tengah banyaknya tantangan, ada beberapa pemimpin lokal di NTT yang berhasil menunjukkan komitmen tinggi terhadap kesejahteraan umum.

Salah satu contohnya adalah Bupati Sumba Barat Daya, Markus Dairo Talu, yang berhasil menurunkan angka kemiskinan di wilayahnya melalui program-program pemberdayaan ekonomi dan peningkatan akses
pendidikan (Pos Kupang, 2022).

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan integritas dan komitmen yang kuat, pemimpin lokal dapat mengatasi godaan kepentingan pribadi dan fokus pada kesejahteraan masyarakat.

Keenam, Reformasi Kebijakan dan Sistem Pengawasan. Untuk memastikan kesejahteraan umum menjadi prioritas utama, reformasi kebijakan dan sistem pengawasan yang lebih ketat diperlukan.

Regulasi yang jelas dan transparan, disertai dengan mekanisme pengawasan yang efektif, dapat mencegah penyalahgunaan kekuasaan.

Penerapan teknologi dalam pengawasan, seperti e-government dan transparansi anggaran, juga dapat membantu meningkatkan akuntabilitas (OECD, 2018. “Integrity to Ensure Effective Governance in Latin America and the Caribbean: Moving from Promises to Implementation”).

Ketujuh, Peran Media dan Organisasi Masyarakat Sipil. Media dan organisasi masyarakat sipil (OMS) memiliki peran penting dalam mengawasi kinerja pemimpin lokal dan mengadvokasi kesejahteraan umum.

Melalui investigasi jurnalistik dan kampanye advokasi, media dan OMS dapat mengungkap praktik-praktik korupsi dan nepotisme serta mendorong perubahan kebijakan yang berpihak pada rakyat.

Di NTT, beberapa media lokal seperti Pos Kupang dan Flores Pos seringkali menjadi sumber informasi yang kritis dan terpercaya bagi masyarakat (Pos Kupang, 2023).

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved