Berita Interansional
Semakin Sedikit Anak Muda Jepang yang Mau Jadi Petani
Keputusannya itu membuat Takashi Ishii menjadi generasi kelima di keluarganya yang mencari nafkah dari pertanian.
POS-KUPANG.COM - Semakin sedikit anak muda di Jepang yang mau menjadi petani sebagai pekerjaan pokoknya.
Fenomena semacam ini memang jamak di banyak negara termasuk Indonesia. Data memperlihatkan jumlah petani terus menurun dari waktu ke waktu.
Kisah dari Jepang yang berikut ini menarik sekaligus menginspirasi.
Keiiko Ishii sangat lega saat putra bungsunya, Takashi Ishii, meninggalkan Tokyo dan kembali ke kota kelahirannya lalu mengambil alih pertanian keluarganya.
Keputusannya itu membuat Takashi Ishii menjadi generasi kelima di keluarganya yang mencari nafkah dari pertanian.
“Dia pergi ke Tokyo selama beberapa tahun untuk bekerja dan saya khawatir dia mungkin tidak mau kembali, namun neneknya selalu bercerita kepadanya tentang kehidupan di pertanian dan tampaknya hal itu meresap dalam dirinya,” kata Ishii (75) kepada DW.
“Dia mengatakan bahwa dia merindukan pedesaan dan kami senang ketika dia memberitahu kami bahwa dia ingin kembali,” kata Ishii.
Ishii sendiri telah tinggal di pertanian yang terletak di Prefektur Tochigi selama 42 tahun terakhir, tepatnya sejak ia menikahi suaminya, Yoshiyuki Ishii (77).
“Dia telah kembali bersama istrinya dan dua anaknya dan, sedikit demi sedikit, kami mengajarkan mereka bagaimana pertanian bekerja.”
Keputusan Takashi Ishii untuk kembali tak dapat diragukan lagi merupakan keputusan yang orangtuanya sangat syukuri.
Namun, keputusan semacam itu sebenarnya merupakan sebuah hal yang aneh di Jepang.
Bertani bukanlah karier yang didambakan oleh banyak anak muda Jepang, terutama oleh mereka yang sudah nyaman dengan gaya hidup di kota-kota besar atau tidak menyukai pekerjaan dengan jam kerja panjang, bergantung dengan cuaca dan fisik, serta pemasukan yang pas-pasan.
Petani Lanjut Usia
Karena sebagian besar anak-anak muda tak lagi mengikuti jejak orangtua mereka untuk bertani, mau tidak mau lahan pertanian mereka nantinya dibiarkan terbengkalai ketika orang tuanya sudah semakin tua dan memutuskan untuk pensiun.
Laporan tahunan pemerintah Jepang yang dirilis pada 31 Mei menunjukkan bahwa terdapat penurunan drastis jumlah orang yang bekerja di bidang pertanian.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.