Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Juni 2024, “Akan Ditambahkan Kepadamu”
sesuka hatinya membunuh siapa saja yang menentang atau mengkritiknya termasuk para nabi yang telah diutus Allah
Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Juni 2024, “Akan Ditambahkan Kepadamu”
Br. Pio Hayon, SVD. Hari Sabtu Biasa Pekan XI
Bacaan I:2Taw.24:17-25
Injil: MatIius 6:24-34
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 21 Juni 2024, Hari Peringatan Santo Aloisius Gonzaga
Dalam banyak hal, kita sebagai manusia sudah mendapat banyak hal dari Tuhan. Alam semesta dengan segala isinya itu semua telah diberikan kepada manusia untuk dikuasai dan untuk digunakan demi kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
Maka sebagai manusia, ada banyak hal yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup sehingga manusia berlomba-lomba untuk mencari jalan melakukan banyak hal untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka bahkan ada yang dilakukan dengan cara-cara yang tidak baik dan lebih buruk lagi dilakukan dengan cara membunuh pihak lain.
Mengapa? Karena manusia terlalu dihantui kekuatiran hidup mereka sendiri yang berlebihan shingga banyak yang salah jalan. Itulah manusia yang terlalu kuatir akan hidup mereka.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Di hari terakhir pekan ke XI ini kita renungkan bacaan-bacaan suci yang mengajak kita untuk jangan terlalu kuatir akan hari esok karena Tuhan sudah menyiapkan untuk kita.
Dalam bacaan pertama, terlihat jelas kekuatiran manusia akan kekuasaan yang membawa mereka pada jalan yang salah. Kekuasaan itu membawa mereka menjadi takut kehilangan kekuasaan dan kedudukan sehingga raja pun dengan sesuka hatinya membunuh siapa saja yang menentang atau mengkritiknya termasuk para nabi yang telah diutus Allah untuk memperingati mereka.
Namun karena takut dan kuatir itulah raja lalu bertindak semena-mena. Maka murkalah Allah lalu membunuh raja dan semua yang mengikutinya. Raja Yoas akhirnya dibunuh di atas tempat tidurnya oleh para pengawalnya sendiri. Bahkan ketika matipun tidak dikuburkan bukan di makam para raja.
Begitulah manusia yang gampang sekali dipengaruhi oleh ketakutan dan kekuatiran mereka sendiri akan harta atau kekuasaan atau kedudukan atau uang lalu mereka cenderung untuk berbuat jahat demi mempertahakan kekuasaan ataupun kedudukan mereka. Lalu banyak orang lain yang menjadi korban akan orang yang haus akan kekuasaan dan kedudukan itu. Dan pola sikap ini akan terus terjadi sampai kapan pun yang lahir dari ketakutan dan kekuatiran manusia yang berlebihan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.