Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 5 Juni 2024, Ada kehidupan Setelah Kematian

Hari ini kita akan lebih menyadari setiap perbuatan kita agar semakin mampu untuk bersatu dengan Tuhan yang menyertai kita.

Editor: Rosalina Woso
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
Pastor John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Rabu 5 Juni 2024, Ada Kehidupan Setelah Kematian 

Oleh : Pastor John Lewar, SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Rabu 5 Juni 2024, Ada Kehidupan Setelah Kematian

Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor
Pw Santo Bonifasius, UskMrt (M)

Lectio:
2Timotius 1:1-3.6-12
Mazmur 123:1-2a.2bcd
Injil: Markus 12:18-27

Meditatio:
Dalam injil Markus kali ini, tampil orang-orang Saduki, kelompok orang yang berseberangan dengan Yesus. Mereka tidak percaya adanya kebangkitan. Untuk menjatuhkan Yesus di depan publik, mereka mengajukan pertanyaan kepadaNya mengenai hidup sesudah kematian atau kebangkitan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 3 Juni 2024, Hari Peringatan Santo Karolus Lwanga

Pertanyaan kaum Saduki dikemas dalam sebuah perumpamaan yang ekstrem dan berlebihan, yakni tentang seorang perempuan dan tujuh bersaudara yang satu demi satu menjadi suaminya. Tindakan mereka ini
sudah sesuai dengan ketentuan Taurat (perkawinan levirat, Ul. 25:5).

Persoalannya, di alam kebangkitan nanti, siapa gerangan yang akan menjadi suami si perempuan? Mungkinkah tujuh orang itu sekaligus?

Orang Saduki menampilkan contoh untuk menunjukkan bahwa tidak mungkin ada hidup sesudah kematian. Orang Saduki berpikir bahwa hidup sesudah kematian sama seperti di dunia. Mereka mengukur realitas surgawi dengan ukuran duniawi.

Yesus mangatakan:”Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di surga. Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!”

Yesus menjawab kaum Saduki dengan memberikan pemahaman perihal kebangkitan. Bahwa melalui kebangkitan orang mengalami hidup baru bersama Allah. Manusia ada bersama Allah dalam sebuah realitas rohani surgawi.

Dalam kehidupan itu Allah menjadi pusat di mana orang hanya  memandang dan bertemu muka dengan Allah keabadian. Kehidupan setelah kematian adalah kehidupan bersama dengan Tuhan dalam kebahagiaan kekal. Mereka akan hidup dalam terang ilahi bersama dengan Allah Bapa. Alam kebangkitan berbeda dengan dunia ini.

Di sana, hal duniawi seperti “kawin-mengawin” tidak ada lagi. Orang yang hidup setelah kematian tidak lagi memiliki cara berpikir dan berprilaku seperti di dunia saat ini. Kita tidak bisa menyamakan kehidupan di dunia ini dengan
kehidupan setelah kematian karena pasti sangat berbeda (https://www.lbi.or.id/2020/06/03/hidup-yang-berpengharapan/).

Sabda Tuhan hari ini sungguh memberikan inspirasi yang luar biasa bagi kita orang kristiani. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa beriman adalah mengalami hidup bersama dengan Tuhan. Orang beriman adalah orang
yang tinggal dan hidup bersama dengan Tuhan dalam keseharian.

Orang beriman adalah orang yang merasakan kebahagiaan dalam hidup di dunia karena selalu mengalami penyertaan Tuhan.

Penyertaan Tuhan akan selalu abadi bagi orang beriman, bukan hanya di dunia ini tetapi kelak di akhirat nanti. Maka setelah kematian hidup manusia tidak berakhir tetapi akan mengalami kebangkitan dan hidup bahagia bersama dengan Tuhan dalam Kerajaan Surga.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved