Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 4 Juni 2024, 100 Persen Katolik dan 100 Persen Indonesia
untuk bertindak adil dan bijaksana serta memberikan yang terbaik kepada Tuhan dalam segala perbuatan yang kita lakukan.
Oleh : Pastor John Lewar, SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Selasa 4 Juni 2024, 100 Persen Katolik dan 100 Persen Indonesia.
Selasa, 4 Juni 2024
Hari Biasa Pekan IX (H).
Lectio:
2Petrus 3:12-15a.17-18
Mazmur 90:2.3-4.10.14.16
Markus 12:13-17
Meditatio:
Ada banyak pertanyaan tentang hubungan antara agama dan negara. Banyak orang yang begitu sulit untuk memahami dengan baik apakah keduanya bisa berjalan bersama ataukah keduanya harus dipisahkan.
Dalam sejarah hidup manusia hubungan antara negara dan agama selalu menjadi sebuah persoalan yang cukup rumit. Manusia sulit untuk menemukan solusi atas persoalan ini.
Bagaimana seharusnya manusia berhadapan dengan agama dan negara? Orang Farisi dan Herodian dalam injil Markus memiliki kebencian terhadap pemerintah Romawi. Orang yang berteman dengan pemerintah Romawi dianggap najis. Ada beberapa orang Farisi dan Herodian bertemu dengan Yesus. Mereka mengajukan suatu pertanyaan. Mereka bertanya:”
Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak? Sebuah pertanyaan yang menantang dan untuk menjerat Yesus. Bila Yesus menjawab, boleh membayar, maka Yesus akan dijauhi oleh orang Yahudi.
Jika menjawab tidak boleh, maka Yesus akan dihukum oleh pemerintah Romawi. Sebagai orang bijak, Yesus tidak menaruh rasa benci terhadap orang-orang Yahudi. Bagi Yesus, hidup adalah kasih dan pemberian. Pemberian diri kepada Allah, sesama bahkan musuh sekalipun.
Maka Yesus mengatakan: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah, apa yang
wajib kamu berikan kepada Allah”. Jawaban Yesus ini sungguh membuka kesadaran iman sekaligus kesadaran sebagai warga negara.
Yesus hari ini mengingatkan kita agar kita mampu bertindak bijaksana, bahkan mampu bertindak secara ilahi. Apa yang wajib kita berikan kepada Allah, mari kita berikan. Demikian juga apa yang wajib kita berikan kepada kaisar, mari kita berikan.
Anda dan saya hidup di bumi pertiwi, Republik Indonesia tercinta. Sebagai orang katolik, bagaimana anda menterjemahkan kata-kata Yesus ini? Seorang yang beriman akan memberikan yang terbaik untuk Tuhan.
Seorang warga negara yang baik akan memberikan yang baik untuk negara. Kalau kita seorang katolik maka kita harus sungguh-sungguh menjadi 100 persenorang katolik. Menjadi orang katolik 100 persen, artinya
adalah menjadi orang katolik yang sungguh memahami kekatolikan dan menjadi saksi kasih Tuhan dalam kehidupan sehari-hari lewat perkataan dan perbuatan.
Menjadi warga negara Indonesia juga harus 100 persen, artinya harus mengetahui dan melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik. Maka ungkapan yang sangat indah adalah 100 persen katolik dan 100 persen Indonesia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.