Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 3 Juni 2024, Hari Peringatan Santo Karolus Lwanga

keadaan yang terburuk sekalipun. Akhirnya hukuman bakarlah yang ditimpakan kepada mereka hingga mereka semua mati.

Editor: Rosalina Woso
DOK. POS-KUPANG.COM
RP Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Senin 3 Juni 2024, Hari Peringatan Santo Karolus Lwanga 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin 3 Juni 2024, Hari Peringatan Santo Karolus Lwanga

Oleh : RP Markus Tulu SVD

Bacaan : 2Ptr. 1:1-7

Injil: Markus 12:1-12. 

Pada Hari Peringatan Santo Karolus Lwanga, Dan Kawan-Kawan, Martir; Kita mengenal mereka ini adalah pembela iman yang akhirnya dibunuh sebagai martir.

Karolus Lwanga dikenal sebagai martir Afrika-Uganda. Disadari benar bahwa tugas mewartakan injil Kristus saat itu dianggap sebagai penghalang keberlangsungan praktek adat-istiadat dan kebiasaan buruk penguasa.

Akibatnya penguasa setempat melancarkan aksi pembunuhan terhadap para misionaris. Karolus Lwanga adalah salah seorang anak yang melayani raja Muanga yang dikenal sebagai raja yang bejat. Raja ini bisa memuaskan nafsu seksnya pada anak-anak lelaki yang melayaninya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 2 Juni 2024, Kekuatan dalam Kerapuhan

Melihat kebejatan Muanga ini Karolus Lwanga selalu bersikap hati-hati. Ia juga mengawasi anak-anak Kristen lainnya agar jangan tercemar oleh kebejatan Muanga.

Melihat hal ini anak-anak tersebut selalu berhadapan dengan ancaman pembunuhan. Tapi mengagumkan bahwa anak-anak ini kemudian tidak mau menghiraukan dengan ancaman yang ada dan malah sebaliknya iman mereka semakin saja teguh.

Tapi kemudian semua mereka ditangkap dan dipenjara. Karolus Lwanga sebagai yang tertua tetap meneguhkan mereka untuk berani menerima keadaan yang terburuk sekalipun. Akhirnya hukuman bakarlah yang ditimpakan kepada mereka hingga mereka semua mati.

Di balik penyiksaan yang kejam ini mereka percaya bahwa Tuhan akan memberi mereka pahala yang membahagiakan.

Rasul Petrus pun memiliki sikap batin yang sama yakni menguatkan jemaat Kristen bahwa pengenalan dan iman mereka akan Yesus, tidaklah sia-sia dan bahkan akan luput dari godaan dunia yang membinasakan.

Di sini kita diminta untuk tetap percaya teguh akan Yesus dan menjadi setia terhadap tuan kebun anggur yakni Allah sendiri supaya akhirnya kita tidak binasa hanya karena sikap batin kita yang tidak benar, tidak bijaksana dan menjadi batu sandungan bagi orang lain yang mau mencari dan bertemu Yesus. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved