Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 1 Juni 2024, “Kami Tidak Tahu”
Ia juga menulis tentang berbagai masalah, tertutama yang menyangkut pembelaan ajaran iman yang benar.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Sabtu 1 Juni 2024, “Kami Tidak Tahu”
Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD.
Hari Sabtu Pekan VIII
Sabtu,1Juni 2024 PW Sto. Yustinus, Martir
Bacaan I:Yud.1:20b-25
Injil: Markus 11:27-33
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Ketika menghadapi suatu kejadian, kita akan memiliki reaksi yang berbeda dan tiap orang akan memiliki reaksi yang berbeda satu dan yang lainnya. Dan salah satu reaksi sudah sering kita dengar adalah “kami tidak tahu”.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 30 Mei 2024, Buang Mental Mengemis
Pernyataan ini bisa akan dapat dibaca secara berbeda. Orang memang benar-benar tidak tahu akan kejadian itu atau bisa jadi orang tak mau mengambil resiko jadi orang mencari aman dengan berkata: kami tidak tahu atau saya tidak tahu. Maka pernyataan ini selalu berhubungan dengan niat atau motivasi setiap orang atau juga kehendak.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini, kita mulai memasuki bulan Juni. Dan gereja mengawali bulan ini dengan memperingati Santo Yustinus, Martir. Yustinus lahir dari sebuah keluarga kafir di Nablus, Samaria, Asia Kecil pada permulaan abad kedua kira-kira pada kurun waktu meninggalnya Santo Yohanes Rasul. Yustinus mendapat pendidikan yang baik semenjak kecilnya.
Kemudian ia tertarik pada pelajaran filsafat untuk memperoleh kepastian tentang makna hidup ini dan tentang Allah. Di samping filsafat, ia juga belajar Kitab Suci. Ia kemudian dipermandikan dan menjadi pembela kekristenan yang tersohor.
Sesuai kebiasaan jaman itu, Yustinus pun mengajar di tempat-tempat umu, seperti alun-alun kota, dengan mengenakan pakaian seorang filsuf. Ia juga menulis tentang berbagai masalah, tertutama yang menyangkut pembelaan ajaran iman yang benar.
Di sekolahnya di Roma, banyak kali diadakan perdebatan umum guna membuka hati banyak orang bagi kebenaran iman Kristen.Yustinus menulis: "Meski kami orang Kristen dibunuh dengan pedang, disalibkan, atau di buang ke moncong- moncong binatang buas, ataupun disiksa dengan belenggu api, kami tidak akan murtad dari iman kami. Sebaliknya, semakin hebat penyiksaan, semakin banyak orang demi nama Yesus, bertobat dan menjadi saleh."
Di Roma, Yustinus ditangkap dan bersama para martir lainnya dihadapkan dihadapankan ke depan penguasa Roma. Setelah banyak disesah, kepala mereka dipenggal. Peristiwa ini terjadi pada tahun 165. Yustinus dikenal sebagai seorang pembela iman terbesar pada zaman Gereja Purba.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.