Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 31 Mei 2024, Perjumpaan Membawa Sukacita

secara pribadi dari saat ke saat. Perjumpaan kita dengan Allah membawa sukacita jika kita membuka hati padaNya.

Editor: Rosalina Woso
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RP John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Jumat 31 Mei 2024, Perjumpaan Membawa Sukacita 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 31 Mei 2024, Perjumpaan Membawa Sukacita

Oleh: Pastor John Lewar, SVD

Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz
STM Nenuk Atambua Timor

Pesta Santa Perawan Maria Mengunjungi Elisabet

Lectio:
Zefanya 3:14-18 atau Roma 12:9-16b
Mazmur Yes 12:2-3.4-bcd.5-6
Injil: Lukas 1:39-56

Meditatio:
Hari ini tanggal 31 Mei, kita merayakan Pesta Santa Perawan Maria Mengunjungi Elisabet. Suatu perjumpaan yang membawa sukacita. Sukacita itu muncul karena di tengah-tengah mereka hadirlah Allah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 29 Mei 2024, Bukan Prestise dan Kuasa Tapi Setia Dalam Pelayanan

Kunjungan adalah sebuah tradisi untuk saling bersilaturahmi, saling membawa shaloom, damai sejahtera
bagi umat. Suatu tindakan untuk membuat orang lain bersukacita. Perjumpaan yang penuh sukacita itu adalah buah Roh Kudus, karena Tuhan hadir bagi umatNya.

Perjumpaan dua tokoh perempuan dalam sejarah keselamatan yakni Maria dan Elisabet, menjadi model persahabatan bagi kita umat beriman.

Nabi Zefanya mengajak bangsa Israel untuk bersukacita, “Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bertempik-soraklah, hai Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem!” Mengapa umat Allah diajak untuk bersukacita? Karena Tuhan ada di antara umat-Nya!

Nabi Zefanya juga bernubuat agar umat Allah “jangan takut” karena TUHAN telah menyingkirkan hukuman yang jatuh atas mereka dan membaharui mereka dalam kasih sayang.

Nubuat nabi Zefanya menegaskan janji keselamatan atau pemulihan Yerusalem pasca penghukuman yakni hancurnya Yerusalem dan Bait Allah akibat serbuan Babel pada tahun 587 SM yang dilanjutkan dengan pembuangan umat Allah ke Babel.

Penginjil Lukas melukiskan peristiwa saling mengunjungi antara kedua saudara ini sebagai sebuah peristiwa yang penuh sukacita karena Roh Kudus turut bekerja di dalam diri mereka. Dikisahkan bahwa beberapa saat setelah Maria mendapat khabar sukacita dari Malaikat Gabriel, Maria bergegas meninggalkan Nazaret menuju ke Ein Karem, tempat tinggal Elisabet saudaranya yang sedang mengandung Yohanes Pembaptis bersama Zakharias suaminya.

Kedatangan Maria ternyata mendapat sambutan yang luar biasa. Baik dari Elisabet maupun dari bayi yang berada di dalam kandungan Elisabet, yang melonjak penuh sukacita karena mendapat kehormatan atas kunjungan ibu dari Tuhan mereka (41, 45).

Meski Elisabet juga mengalami karya Allah di dalam kehamilannya, tetapi ia tahu berkat istimewa yang diterima Maria oleh karena anak yang sedang berada dalam kandungan Maria.

Sebab itu, Elisabet tidak segan-segan untuk menyebut Maria sebagai perempuan yang paling diberkati (42). Maria
juga disebut sebagai orang yang berbahagia karena telah percaya pada apa yang dikatakan Tuhan (45) dengan menunjukkan kesediaannya untuk dipakai oleh Tuhan.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved