Berita Kota Kupang

Isi Khotbah Jumat di Masjid Al-Mujahidin Penfui Kota Kupang

Ust Haris berkata, jika rukun IsIam lainnya bisa dilaksanakan di tempat dan daerah berbeda, namun, ibadah haji harus dilaksanakan di tanah suci Mekkah

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Tampak beberapa umat islam usai melaksanakan sholat jumat di masjid Al-Mujahidin Penfui, Kota Kupang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ratusan umat Muslim melaksanakan ibadah Sholat Jumat di Masjid Al-Mujahidin Penfui Kota Kupang, Jumat 24 Mei 2024.

Pelaksanaan Sholat Jumat kali ini dipimpin Ustad Abdul Haris. Ia mengawali khotbahnya dengan menekankan pentingnya dalam meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, yakni menjalankan dan tidak melaksanakan apa yang dilarang Allah SWT. 

Ust Haris mengatakan, ciri dari orang yang meningkatkan ketakwaan terlihat dari sikap dan perilaku setiap hari. Dia mengajak jemaah untuk merefleksikan aspek ketakwaan dalam kehidupan sehari-hari. 

"Apakah kita sudah komitmen menjalankan perintah Allah dan menjauhi larang-larangannya, atau malah sebaliknya. Semoga kita senantiasa dalam petunjuk dan hidayah dari Allah sehingga kita tetap berada dijalan yang diridhoi Allah SWT," kata dia. 

Dalam surat Al-Baqarah ayat 208 mengatakan "Wahai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam islam secara menyeluruh, dan janganlah ikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia musuh yang sangat nyata bagimu". 

Untuk menjadi seorang Islam yang kafa, maka wajib melaksanakan semua rukun Islam yang terdiri dari lima perintah. Rukun Islam menjadi fondasi memperkuat keislaman. 

Rasulullah SAW bersabda "Islam dibangun diatas lima hal yaitu kesaksian bahwa tidak Tuhan yang disembah selain Allah SWT dan Muhamad SAW adalah utusan Allah. Kedua mendirikan sholat, menunaikan zakat, pergi ibadah haji dan kelima puasa di bulan suci ramadhan". (HR Imam Bukhari). 

Dari lima rukun islam diatas, kata dia, terdapat ibadah yang keempat dan butuh perjuangan khusus untuk dapat melaksanakannya. Ibadah itu adalah melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci. 

"Untuk melaksanakan ibadah, untuk melaksanakan akhir dari rukun IsIam yaitu yang kelima," kata dia. 

Ust Haris berkata, jika rukun IsIam lainnya bisa dilaksanakan di tempat dan daerah berbeda, namun, ibadah haji harus dilaksanakan di tanah suci Mekkah. Sehingga membutuhkan perjuangan dan kemampuan untuk melakukan ibadah. 

Dalam waktu dekat, seluruh umat islam berbondong-bondong melaksanakan ibadah haji di Mekkah. Oleh karenanya, Allah SWT memberikan catatan khusus bagi yang mampu biaya, haji dan kemampuan lainnya, diberikan keleluasaan untuk melaksanakan ibadah haji. 

Allah SWT berfirman "kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana (QS Al-Imran ayat 97)".

Sekalipun ibadah haji diberi kecualian bagi orang yang mampu, namun niat dan semangat tidak harus surut. Terutama bagi orang-orang yang memiliki kesempatan dan kemampuan moril dan materil. 

Dalam sambungan QS Al-Imran ayat 97 menyebutkan, "siapa saja yang mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Maha daya, yakni tidak memerlukan suatu pun dari seluruh alam semesta".

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved