Cara Jitu Mengatasi Penyakit Darah Pisang, Petani di Ende dan Flores Simak

Dr. Laurensius Lehar, SP, MP memberikan tips dan cara jitu untuk mengatasi Penyakit Darah Pisang. Petani di Ende dan Flores, simak.

|
poskupang.com/novemy leo
DR. Laurensius Lehar, S.P, MP, Dosen TIH Jurusan TPH Politani Kupang di lahan pertanian milik Kelompok Tani Sahabat di Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT 

POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Saat ini petani di Kabupaten Ende khususnya dan di Flores pada umumnya sedang resah lantaran tanaman pisang mereka terserang Penyakit Darah Pisang. Bagaimana cara jitu mengatasi Penyakit Darah Pisang?

Dr. Laurensius Lehar, SP, MP, dosen Mata Kuliah  Perlindungan Tanaman Hortikultura, Program Studi Teknologi Industri Hortikultura, Jurusan Tanaman Pangan Dan Hortikultura, pada Politeknik Pertanian Negeri Kupang membeberkan strategi jitu mengatasi Penyakit Darah Pisang.

Baca juga: Doktor Laurensius Lehar Beri Saran ke Pemerintah Tangani Penyakit Darah Pisang

Laurensius Lehar mengatakan, Penyakit Darah Pisang dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar pada industri pisang, karena dapat mengakibatkan penurunan hasil panen yang signifikan atau bahkan kerugian total tanaman.

"Penyakit Darah Pisang adalah salah satu ancaman serius bagi industri pisang di berbagai negara tropis dan subtropis. Pengelolaan penyakit ini memerlukan pendekatan yang holistik, termasuk penggunaan praktik budidaya yang baik dan tindakan pengendalian yang tepat untuk meminimalkan dampaknya," katanya, Sabtu (4/5).

DR. Laurensius Lehar, S.P, MP, Dosen TIH Jurusan TPH Politani Kupang di lahan pertanian milik Kelompok Tani Sahabat di Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT
DR. Laurensius Lehar, S.P, MP, Dosen TIH Jurusan TPH Politani Kupang di lahan pertanian milik Kelompok Tani Sahabat di Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT (dok Dr Laurensius Lehar)

Karena itu, ada sejumlah langka yang harus segera diambil ambil oleh petani pisang untuk mengatasi Penyakit Darah Pisang.

Dijelaskan Laurensius Lehar, untuk mengendalikan penyakit Darah Pisang (Banana Blood Disease atau BBD) yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum, petani pisang dapat mengambil langkah-langkah berikut.

Pertama, pemilihan bibit yang sehat. "Gunakan bibit pisang yang sehat dan bebas dari penyakit. Pastikan bibit yang digunakan berasal dari sumber terpercaya dan telah melalui proses karantina atau perlakuan penyakit sebelum ditanam," katanya.

Baca juga: Doktor Laurensius Lehar Ungkap Penyebab dan Gejala Penyakit Darah Pisang

Kedua, melakukan praktik budidaya yang baik. Hal ini harus dilakukan dengan cara , Rotasi Tanaman yakni lakukan rotasi tanaman dengan tanaman non-host untuk mengurangi risiko penyebaran bakteri dalam tanah.
Berikutnya, Sanitasi. "Pastikan alat-alat pertanian seperti pisau, cangkul, dan sepatu bot digunakan untuk tanaman pisang yang terinfeksi," katanya.

Kemudian, Pembersihan Lahan. Bersihkan dan singkirkan sisa-sisa tanaman yang terinfeksi atau tanaman liar yang berpotensi menjadi reservoir bakteri.

Ketiga, melakukan pengelolaan tanah. Caranya, drainase yang baik, pastikan tanah memiliki drainase yang baik untuk mencegah genangan air yang dapat meningkatkan risiko infeksi. Termasuk pemupukan yang tepat.

"Berikan nutrisi yang seimbang kepada tanaman pisang untuk meningkatkan ketahanan terhadap penyakit," jelasnya.

Penyakit darah pisang yang menyerang tanaman pisang masyarakat petani di Kabupaten Ende.
Penyakit darah pisang yang menyerang tanaman pisang masyarakat petani di Kabupaten Ende. (POS-KUPANG.COM/HO)

Keempat, pemantauan rutin, yakni mengmati tanaman secara rutin untuk mendeteksi gejala awal infeksi. Identifikasi dan isolasi tanaman yang terinfeksi dengan segera untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Kelima lakukan pengendalian hayati, artinya, menggunakan agen pengendali hayati yang mengandung mikroorganisme antagonis terhadap Ralstonia solanacearum. Beberapa bakteri dan jamur dapat membantu
menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.

Keenam, penggunaan fungisida atau bakterisida.

"Dalam situasi yang parah, penggunaan fungisida atau bakterisida tertentu yang direkomendasikan oleh otoritas pertanian setempat dapat membantu mengendalikan infeksi. Namun, pastikan untuk mengikuti petunjuk pemakaian dengan benar dan memperhatikan dosis yang tepat," jelas Laurensius Lehar.

Baca juga: Pisang yang Terkena Penyakit Darah Pisang Apakah Bisa Dikonsumsi Manusia?

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved