Berita Manggarai Barat

Dinas Kesehatan Manggarai Barat Terapkan Simabaresti Tekan Kasus AKI, AKB dan Tengkes

Evaluasi mingguan dilakukan setiap hari Selasa melalui zoom, melibatkan petugas terkait di Dinas Kesehatan dan petugas puskesmas yang tersebar di wila

Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat Adrianus Ojo saat pelaksanaan Simabaresti 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat mulai menerapkan inovasi Sistem Evaluasi Mingguan Ibu Hamil dan Bayi Resiko Tinggi (Simabaresti) untuk menekan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan tengkes di daerah itu.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, Adrianus Ojo menjelaskan, dengan Simabaresti keberadaan ibu hamil dan bayi beresiko tinggi akan terus dipantau dan ditangani secara baik setiap saat, evaluasi juga dilakukan setiap minggu.

Evaluasi mingguan dilakukan setiap hari Selasa melalui zoom, melibatkan petugas terkait di Dinas Kesehatan dan petugas puskesmas yang tersebar di wilayah Manggarai Barat.

"Simabaresti ini merupakan sistem evaluasi mingguan ibu hamil dan bayi beresiko tinggi. Tujuannya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi serta stunting. Dengan Simabaresti ini maka keberadaan ibu hamil dan bayi beresiko tinggi akan terus dipantau dan ditangani secara baik setiap saat dan terus dievaluasi setiap minggu," jelas Adrianus, Rabu 1 Mei 2024.

Penerapan Simabaresti, lanjut dia, akan terus dikembangkan tidak hanya dengan puskesmas tetapi akan melibatkan kepala desa, tokoh agama, serta forum komunikasi pimpinan kecamatan.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Simabaresti ini antara lain kesiapan petugas, ambulans, rumah tunggu kelahiran, jaminan kesehatan, dukungan dari keluarga dan desa, tentu juga kesiapan obat-obatan.

Disampaikan juga bahwa prinsip-prinsip kerja Simabaresti mengacu pada arti numerologi dari kata Sima dan Baresti, yaitu kepribadian yang bertanggungjawab, melindungi, merawat, bermasyarakat, seimbang, simpatik, tingkat spiritual tinggi, intuitif, tercerahkan, idealis, dan visioner.

Baca juga: Yulianus Weng Wanti-wanti ASN Netral Jelang Pilkada di Manggarai Barat

Lebih lanjut dijelaskan, tahapan pelaksanaan Simabaresti yakni puskesmas menyiapkan data by name by adress sasaran ibu hamil dan bayi beresiko tinggi.

Kemudian puskesmas melakukan identifikasi sasaran prioritas mana dengan kategori 'yang terutama dari yang utama fokus intervensi dalam minggu berjalan.

"Puskesmas melakukan intervensi sasaran prioritas jika memerlukan dukungan ekternal puskesmas, misalnya Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, petugas PKH, lakukan komunikasi dan bisa melibatkan dinas sebagai fasilitator atau pihak lain yang dianggap bisa membantu," jelasnya.

"Pendekatan intervensi kalau terkait rujukan bisa menggunakan pendekatan BAKSOKUDOPN (bidan, alat, keluarga, surat, obat, kendaraan, uang, donor, posisi, nutrisi). Intervensi lain adalah koordinasi dengan keluarga pasien, koordinasi dengan lintas sektor, mulai dari camat, forkompimcam, kades, tokoh agama, BPKK dan intervensi lainnya," tambahnya.

Pada Selasa 30 April 2024 kemarin, Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat telah melakukan sosialisasi Simabaresti ke seluruh puskesmas melalui zoom. (uka)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved