Berita Kota Kupang
Ratusan Siswa SLB se-Kota Kupang Ramaikan Jalan Sehat dan Kampanye Hak Anak Difabel
Program ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas sekolah dalam meningkatkan kebugaran jasmani dan pemenuhan gizi siswa difabel di sekolah mereka
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Sedikitnya 270 siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Kota Kupang dari empat SLB yakni SLB Asuhan Kasih, SLB Kota Radja, SLBN Pembina Kota Kupang, dan SLB Kota Kupang meramaikan kegiatan jalan sehat dan kampanye hak anak Difabel.
Kegiatan yang berlangsung Car Free Day, Sabtu, 20 April 2024 juga melibatkan para guru, orangtua/wali termasuk Dinas Pendidikan dan BPMP Provinsi NTT, Prodi Penjaskesrek Undana, Pusat Layanan Autis NTT, Garamin, Wahana Visi Indonesia dan komunitas atau Lembaga pemerhati disabilitas di NTT.
Untuk diketahui, sejak Januari 2024, Wahana Visi Indonesia (WVI) bersama Prodi Penjaskesrek FKIP Undana melakukan pelatihan guru dan pendampingan Gerakan Sekolah Sehat (GSS) melalui program BOKS (Build Our Kids’ Success) kepada 4 sekolah luar biasa (SLB) di Kota Kupang.
Program ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas sekolah dalam meningkatkan kebugaran jasmani dan pemenuhan gizi siswa difabel di sekolah mereka.
Tujuan jalan sehat dan kampanye bersama ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang inklusivitas di Kota Kupang dan NTT dan bentuk dukungan bersama bahwa setiap anak memiliki hak untuk belajar, bertumbuh, dan berkembang secara optimal.
Baca juga: Juslin Buktikan Anak SLB Sabu Raijua Luar Biasa
Baca juga: Profil Kepala SLB Asuhan Kasih, Membenah dari Nol Hingga Jadi Sekolah Penggerak Nasional
“saya senang sekali mengikuti kegiatan ini. Saya bisa menyanyi juga dan bisa main bersama temanteman di sini," kata Iren, salah satu siswa dari Sekolah Luar Biasa yang mengikuti kegiatan ini.
Lebih lanjut Iren juga menyampaikan bahwa dia dan teman-temannya aktif melakukan aktivitas fisik di sekolah.
“Saya teman teman-teman di sekolah juga diajari gerakan-gerakan yang diberikan oleh program BOKS. Dari kegiatan itu kami jadi semakin semangat mengikuti pelajaran dan juga dan tentu saja kami jadi punya tubuh yang sehat," lanjut Iren, siswa dengan tuna netra yang memiliki suara indah.

Sementara itu, Yanti orangtua dari Iren menegaskan “Saya berharap kegiatan ini bisa terus ada agar anak-anak difabel yang memiliki talenta yang berbedabeda bisa menampilkannya sehingga orang-orang bisa melihat bahwa anak-anak difabel juga hebat dan mampu. Anak-anak difabel jangan lagi dipandang sebelah mata”.
Kampanye ini mengangkat pentingnya memberikan kesempatan yang sama bagi anak-anak penyandang disabilitas/difabel untuk bisa sekolah dan mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas sesuai kebutuhannya masing-masing.
Pada tempat yang sama, Amini selaku Ketua Musyawarah Kepala Sekolah (MKKS) SLB se- Kota Kupang menyatakan sangat senang dan antusias bisa kumpul SLB se-Kota Kupang , PLA, dan masyarakat luas untuk memberitahukan bahwa SLB itu BISA.
"Jadi bukan seperti anggapan orang bahwa SLB adalah anak berkebutuhan khusus yang tidak didik. Padahal anak-anak berkebutuhan khusus memiliki banyak keterampilan dan kelebihan melalui bimbingan yang kami berikan," kata Amini.
Selain itu juga, lanjut Kepala SLB Asuhan Kasih Kota Kupang ini, mereka ingin agar masyarakat melihat bahwa SLB itu bisa dan mampu bergaul dengan masyarakat luas.
"Saya dan teman-teman dari MKKS akan berupaya agar kegiatan ini bisa terus berjalan secara rutin,” tegas Amini.
Baca juga: Siswa SLB Negeri Tuna Grahita C di Lembata Siap Ikuti Lomba Aman Caturlistung di
Pada kesempatan yang sama, salah satu guru dari SLB Pembina, Florda Mardiana yang hadir juga menyampaikan harapannya terkait terlaksananya kegiatan ini.
“Bukan hanya kami saja sebagi guru yang antusias mengikuti kegiatan pagi ini, tapi anak-anak juga sangat bersukacita meskipun kondisinya sedang panas terik," kata Florida Mardiana.
“Kegiatan kampanye Hak Anak Difabel tingkat SLB se-kota Kupang ini merupakan pertama kalinya, makanya anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan ini bahkan dari subuh merek sudah bangun dan bersiap-siap. Saya harap kegiatan ini bisa terus ada lagi” tutup Florida.
Dengan melibatkan pemangku kepentingan dan mempromosikan praktik terbaik, Wahana Visi Indonesia dan mitranya berupaya mendorong pendidikan lebih inklusif di mana setiap anak, apapun kondisinya berhak memiliki kesempatan untuk hidup utuh sepenuhnya.
"Kami percaya bahwa setiap anak, termasuk penyandang disabilitas, berhak mendapatkan pendidikan, mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, dan juga berhak untuk bergerak dan bermain sesuai dengan kemampuannya," kata Saskia Panggabean, Ketua Tim BOKS WVI.
Oleh karena itu, lanjut Saskia, program BOKS pun dimodifikasi bersama para dosen Penjaskesrek Undana dan para guru SLB se-kota Kupang agar sekolah yang sehat bisa dirasakan oleh anak-anak difabel.
Baca juga: Kado Natal Bank NTT Cabang Ruteng untuk Anak-Anak SLB Santo Rafael Cancar
“Dengan semangat kolaborasi ini, kita yakin NTT yang lebih inklusif dapat menjadi rumah yang aman dan menyenangkan bagi setiap anak yang ada
didalamnya.” tambahnya.
Hal lain yang menarik, anak-anak yang terlibat juga mendapatkan edukasi gizi lewat aktivitas mendongeng inklusi dengan bahasa isyarat yang dibawakan oleh Kak Ayi Rambu dari Komunitas Bacarita NTT.
Terdapat juga kegiatan rekreasional edukatif dan aktivitas kebugaran jasmani yang disesuaikan dengan ketunaan anak-anak.
Kampanye ini juga turut menjadi bagian untuk mendukung Gerakan Sekolah Sehat (GSS) yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.