Berita Sabu Raijua

Kemelut Harga BBM dan Antrian Kendaraan di SPBU Roboaba Sabu Raijua

Masyarakat pun memaklumi kondisi ini. Bagi mereka pembatasan jam pelayanan ini juga untuk menjaga kestabilan stok BBM.

Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ASTI DHEMA 
Antrean kendaraan untuk mengisi BBM di SPBU Roboaba Kabupaten Sabu Raijua pada Jumat, 19 April 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

POS-KUPANG.COM, SEBA - Kemelut harga Bahan Bakar Minyak atau BBM di Kabupaten paling selatan Indonesi, Sabu Raijua belum usai.

Ketika pagi hari melintasi Jalan Trans Seba Bolou akan disuguhkan pemandangan barisan panjang kendaraan baik roda dua maupun roda empat tepat di samping kiri dan kanan SPBU Roboaba, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kendaraan-kendaraan ini milik masyarakat setempat yang menunggu salah satu dari dua SPBU yang resmi beroperasi di kabupaten Sabu Raijua yaitu SPBU Roboaba.

Masyarakat rela mengantre sejak pukul 08.00 Wita hingga SPBU ini dibuka pada pukul 10.00 wita hingga pukul 15.00 wita untuk BBM jenis Pertalite. Sementara untuk BBM jenis Pertamax dilayani mulai pukul 08.00 wita.

Baca juga: Pilkada Sabu Raijua, PDIP Buka Pendaftaran Bacabup dan Bacawabup untuk Umum

Memang di Sabu Raijua belum ada SPBU yang dibuka 24 jam. Masyarakat pun memaklumi kondisi ini. Bagi mereka pembatasan jam pelayanan ini juga untuk menjaga kestabilan stok BBM.

Sabu Raijua yang kerap kali dihebohkan dengan kelangkaan BBM yang memicu harga BBM seperti bensin yang dijual pedagang eceran lebih mahal daripada di SPBU.

Bahkan saat ini pedagang eceran di Sabu Raijua menjual bensin Pertalite dengan kisaran harga Rp20 ribu hingga Rp35 ribu per botol air minum kemasan 1,5 liter. Sementara per Januari 2024, harga normal BBM Pertalite untuk wilayah NTT dibanderol dengan Rp10 ribu per liter.

Hal ini tampaknya menjadi hal biasa bagi masyarakat Sabu Raijua. Mereka tampak menikmati dan membeli BBM dengan harga mahal. karena hal ini memang sudah terjadi di Sabu Raijua.

Seorang warga yang ikut mengantre, Tommy mengaku saat ini mereka lebih mudah mendapatkan BBM. Tidak seperti waktu-waktu sebelumnya.

Dulu biasanya mereka mendapatkan stok BBM di SPBU untuk tiga hari sampai dengan satu minggu bahkan berbulan-bulan.

Namun, sekarang mereka bisa mengantre setiap hari. Kondisi ini setidaknya lebih baik dari sebelumnya bagi mereka.

"Kadang tidak ada yang buka, pas libur atau BBM habis. Kalau minyak sudah kurang, dikasih kurang juga kalau kita beli,"ungkap Tommy.

Apabila persediaan BBM di SPBU menipis, pembelian BBM pun dibatasi. Hal tersebut dibenarkan oleh Stefanus yang bersama Tommy mengantre di SPBU Roboaba pada hari ini Jumat, 19 April 2024.

"Kalau stok menipis, mereka kasih kurang pengisian supaya tiap hari tetap dapat,"ujar Stefanus.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved