Berita Sabu Raijua
Minat Dokter Spesialis Minim ke Sabu Raijua
Dari beberapa persoalan yang disorot, Anggota DPRD Sabu Raijua membutuhkan klarifikasi dari sejumlah OPD terkait.
Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema
POS-KUPANG.COM, SEBA - Usai menerima Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dari Bupati Kabupaten Sabu Raijua Tahun Anggaran 2023, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sabu Raijua membahas persoalan yang terjadi di Sabu Raijua.
Dari beberapa persoalan yang disorot, Anggota DPRD Sabu Raijua membutuhkan klarifikasi dari sejumlah OPD terkait.
Salah satu yang diundang dalam rapat kerja yang berlangsung di ruang rapat Kantor DPRD Sabu Raijua adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Sabu Raijua pada Kamis,18 April 2024.
Dalam rapat kerja ini juga Tim Pansus DPRD Sabu Raijua menyinggung ketersediaan dokter spesialis di RSUD Sabu Raijua saat ini.
Hal ini pun disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Sabu Raijua, Thoby Messakh yang didampingi Direktur RSUD Sabu Raijua, dr Ester Djari.
Dalam rapat paripurna ini, Thoby Messakh menyampaikan, Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya dokter spesialis saat terbatas. Apalagi mayoritas kasus rujukan berhubungan dengan ibu hamil. Sementara dari sisi anggaran telah disiapkan melalui DPA yang ada.
Untuk Kabupaten Sabu Raijua, insentif dokter spesialis sebesar Rp45 juta per bulan. Untuk operasional pun, dokter spesialis disiapkan rumah dan mobil. Tetapi minat dokter spesialis rendah ke Sabu Raijua.
Baca juga: DPRD Soroti Sejumlah Persoalan di Sabu Raijua
Kabupaten Sabu Raijua juga kekurangan dokter gigi yang juga tawarannya sudah dibuka melalui aplikasi dan juga universitas-universitas yang ada untuk kerja sama, salah satunya Universitas Udayana (Unud), Denpasar Bali. Untuk menyelesaikan persoalan ini tentu membutuhkan waktu saat ini untuk persiapan jangka panjang.
Selain itu, untuk mengatasi keterbatasan dokter spesialis ini, Dinas Kesehatan Sabu Raijua juga mendorong anak-anak daerah untuk mengambil pendidikan dokter spesialis Dnegan mengikuti seleksi. "Yang kita bisa siapkan untuk lima tahun ke depan dokter terpenuhi kita dorong anak-anak kita. Kekurangan dalam jangka pendek ini membuka ruang melalui aplikasi dan mereka melihat tawaran-tawaran dari kabupaten mana yang mereka minat dan tawar lebih besar mereka akan ambil,"ungkap Thoby.
Menurutnya, sebagai salah satu kabupaten yang terletak di pulau terpencil, pihaknya terus berkomunikasi dengan Pemprov NTT dan Kementerian terkait kondisi terkendalanya SDM di Sabu Raijua. Kalau dulu dokter spesialis ini wajib ditempatkan di daerah terpencil tetapi sekarang mereka sendiri yang memilih tempat.
Direktur RSUD Sabu Raijua, dr Ester Djari menyampaikan, saat ini kabupaten Sabu Raijua memiliki dua dokter spesialis yakni dokter spesialis anak dan dokter spesialis bedah. Untuk menarik minat para dokter spesialis yang dibutuhkan RSUD Sabu Raijua, kesempatan ini dibuka dalam aplikasi yaitu pemberdayaan dokter spesialis dari Kementerian yaitu dokter spesialis Anastesi, dokter spesialis Kandungan dan dokter spesialis penyakit dalam.
Aplikasi pemilihan dokter spesialis ini tiap dua bulan di-update namun hingga saat ini untuk penempatan per 1 Mei 2024 belum ada yang berminat dan untuk dana atau angggaran yang disediakan dari Rumah Sakit untuk kontrak daerah dokter spesialis tahun 2024 dengan gaji pokok Rp5 juta dan insentif Rp40 juta dengan total Rp45 juta per bulan.
Untuk aplikasi Program Pendidikan Dokter Spesialis atau yang biasa disingkat PPDS dari kementerian memberikan insentif sebesar Rp30 juta per bulan dan dari daerah sebesar Rp40 juta per bulan dengan total Rp70 juta per bulan namun hingga saat belum ada yang mengklik untuk pemilihan kabupaten Sabu Raijua.
Untuk di aplikasi penawaran dari Sabu Raijua cukup baik. Untuk terakhir diketahui Ester, kabupaten yang membutuhkan dokter spesialis yang sama yaitu kabupaten Manggarai Timur, Borong dengan memberikan intensif yang sama namun belum ada yang memilih. Namun tawaran insentif dengan nilai lebih rendah daripada Sabu Raijua pun ada yaitu RSUP Ben Mboi karena berada di Kota Provinsi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.