Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 19 Maret 2024: Nampak Kepadanya Dalam Mimpi
Karena Tuhan bisa memberikan jalanNya lewat apa saja termasuk mimpi kita, ketika itu direfleksikan dengan baik dan benar.
Oleh : Bruder Pio Hayon, SVD *)
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul, Nampak Kepadanya Dalam Mimpi.
Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD Hari Selasa Pekan Prapaskah V Hari Raya Sto. Yusuf Suami S.P. Maria merujuk pada Bacaan I: 2 Sam. 7: 4-5a.12-14a.16, Bacaan II: Rom. 4: 13.16-18.22, Injil : Mat. 1: 16.18-21.24a
Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis, Bruder Pio Hayon SVD hari ini.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Setiap orang pernah bermimpi ketika sedang tidur. Ada banyak mimpi dengan segala ceritanya dari yang paling horor sampai mimpi indah saat kita tidur.
Mimpi lalu disebutkan sebagai bunga-bunga tidur yang bekerja di bawah alam kesadaran manusia dan naik ke permukaan kesadaran manusia lalu dimunculkan dalam bentuk mimpi.
Maka mimpi bisa menjadi satu petunjuk untuk melihat hidup kita dan sebagai satu tanda kehidupan untuk diperhatikan atau bisa jadi menjadi bahan awasan dalam hidup kita.
Karena Tuhan bisa memberikan jalanNya lewat apa saja termasuk mimpi kita, ketika itu direfleksikan dengan baik dan benar.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini gereja sejagat merayakan pesta Santo Yusuf suami Santa Perawan Maria. Kisah tentang Yusuf suami Maria sangat sedikit informasi yang diperoleh.
Kita hanya bisa menemukan kisahnya dalam kitab suci secara khusus dalam injil Mateus dan Lukas di bab 1 dan 2 dari kedua injil bersangkutan. Kurangnya informasi ini membuat kita memang kurang mengetahui tentang santo Yusuf ini.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 18 Maret 2024 : Aku pun Tidak Menghukum Engkau
Namun dari sedikit informasi itu kita dapatkan banyak sekali nilai hidup dan spiritual yang ditampilkan oleh Yusuf. Devosi kepada Santo Yusuf tidak dikenal gereja selama berabad-abad.
Hal ini dilatarbelakangi oleh suatu kekhawatiran bahwa tekanan yang berlebihan pada kedudukan Yusuf dapat menimbulkan anggapan umum bahwa Yusuf adalah ayah kadung dari Yesus.
Dalam praktek sekarang, Gereja menghormati Yusuf karena kekudusan dan martabat Maria sebagai Bunda Yesus, Putra Allah. Sri Paus Pius IX (1846- 1878) pada tanggal 8 Desember 1870 menetapkan Yusuf sebagai pelindung gereja universal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.