Liputan Khusus

Lipsus - Gelar Aksi 73 Ribu Lilin, Warga Sumba Tolak Keputusan Ratu Wulla

Korlap Aksi Aliansi Rakyat Sumba Peduli Demokrasi, Andreas B. Dadi dan Martha Mila mengungkapkan kekesalan mereka terkait pengunduran diri itu.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/PETRUS PITER
Aliansi 73 ribu lilin menolak pengunduran diri Ratu Wula dari Caleg DPR RI yang digelar di Alun alun Tambolaka. 

Menurut analisisnya, pengunduran diri Ratu Wulla ini kemudian menjadi salah satu cara untuk semakin membuat masyarakat mengenal sosok Ratu. Itulah yang dinamakan strategi politik.  Pangi menilai perjanjian politik dengan ragam bentuk adalah hal biasa dalam dunia politik.

“Apa yang dilakukan Nasdem ini bagian saja dari awalan supaya mungkin Ratu akan mulai dibicarakan orang, santer menjadi perbincangan publik ‘suara terbanyak mundur’ gitu, tiba-tiba eks Gubenur NTT Victor Laiskodat bisa naik menggantikan dia sebagai anggota DPR,” ujarnya.

Diketahui Calon anggota legislatif (caleg) dari Partai NasDem nomor urut 5 di daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur (NTT) II, Ratu Ngadu Bonu Wulla mengundurkan diri.

Padahal ia merupakan caleg dengan perolehan suara tertinggi di dapilnya dengan perolehan 76.331 suara.

Surat pengunduran diri itu diberikan saksi dari Partai NasDem kepada KPU RI dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara tingkat nasional di Kantor KPU RI Jakarta, Selasa (12/3) lalu.

"Dalam forum terbuka ini bahwa calon anggota legislatif partai NasDem nomor urut 5 dapil NTT II menyatakan mengundurkan diri," kata saksi.

Surat DPP Partai NasDem itu juga sekaligus ditembuskan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.

Jika mengikuti aturan, caleg tertinggi urutan kedua yang berpotensi bakal maju ke Senayan menggantikan Ratu. Dalam rapat pleno, caleg NasDem tertinggi kedua adalah Viktor Laiskodat yang merupakan eks Gubernur NTT.

Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim, mengatakan caleg DPR di daerah pemilihan (dapil) NTT II, Ratu Ngadu Bonu Wulla, menyerahkan langsung surat pengunduran diri ke Ketum NasDem Surya Paloh. Herwami menyebut Ratu Wulla mundur atas kemauannya sendiri.

"Beliau datang didampingi suaminya. Membawa surat pengunduran diri. Beliau membawa surat mengatakan kepada kita, kepada ketua umum, kepada kami, 'saya mengundurkan diri dari daftar calon ini'," ungkap Hermawi di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).

Hermawi tidak menjelaskan kapan pertemuan itu terjadi. Dia mengatakan surat undur itu ditulis Ratu Wulla dengan penuh kesadaran.

"Jadi gini, ibu Ratu itu datang membawa surat pengunduran dirinya. (Surat pengunduran diri) ditulis itu, atas kemauan sendiri dengan penuh kesadaran dan segala macem," kata Taslim

Saat ditanya, perihal alasan Ratu Wulla mengundurkan diri, Hermawi mengaku tak tahu. Dia meminta hal itu agar ditanyakan langsung kepada Ratu. "Ditanya sama Ibu Ratu dong. Jangan tanya saya," ucapnya.

Hermawi menambahkan surat pengunduran diri Ratu Wulla telah diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal itu, kata dia, telah sesuai sengan aturan perundang-undangan yang ada.

"Menurut aturan perundang-undangan karena beliau adalah calon dari NasDem. Maka Partai NasDem harus buat surat pengantar. Maka ketua umum bersama saya membuat surat pengantar kepada KPU," pungkasnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved