Liputan Khusus

Lipsus - Gelar Aksi 73 Ribu Lilin, Warga Sumba Tolak Keputusan Ratu Wulla

Korlap Aksi Aliansi Rakyat Sumba Peduli Demokrasi, Andreas B. Dadi dan Martha Mila mengungkapkan kekesalan mereka terkait pengunduran diri itu.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/PETRUS PITER
Aliansi 73 ribu lilin menolak pengunduran diri Ratu Wula dari Caleg DPR RI yang digelar di Alun alun Tambolaka. 

Lilin-lili itu tidak hanya disiapkan peserta aksi tetatpi juga masyarakat umum. Mereka datang dan terlibat lalu memasang satu persatu lilin di lokasi itu. Tua muda dan anak-anak mengambil bagian memasang lilin.

Setelah selesai menyalakan lilin, sekitar pukul 18.00 Wita, acara diawali doa bersama yang dipimpin tokoh agama dalam ini Pater Wilfrid, SVD dan tokih agama Protestan Soleman Mawo.

Setelah selesai doa, dilanjutkan dengan pembakaran lilin dan orasi dari para peserta aksi. Aksii tidak berlangsung sekitar 30 menit, karena hujan besar disertai.angin kencang mengguyur Kota Tambolaka.

Para peserta aksi dan masyarakat berhamburan dan mencari tempat berteduh di rumah  warga di sekitar alun-alun Kota Tambolaka. Oleh karena hujan tidak berhenti sehigga aksi tersebut bubar dengan sendirinya.

 

Kerugian Bagi Pemilih

Pengamat Politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menilai langkah Ratu Wulla itu merupakan kerugian untuk para pemilih yang telah memilihnya di Pileg 2024.

"Itu merupakan kerugian termasuk rakyat yang telah memilihnya. Kalau sekiranya sejak dari awal tidak terlalu serius untuk dicalonkan," kata Ray, Minggu (17/3).

Menurutnya Ray, rakyat juga tak perlu secara berbondong-bondong memilihnya jika  tahu akan mengundurkan diri, apalagi kini berstatus suara terbanyak. "Saya kira kalau tidak ada alasan yang sangat prinsipil. Tentu pengunduran diri ini tidak dapat diperkenankan secara moral," jelasnya.

Hal itu dikatakan Ray karena rakyat telah memilih Ratu Wulla. "Itu seperti tidak menghargai jerih payah orang yang telah memilih dirinya," tegas Ray.

Pengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago memprediksi adanya kesepakatan politik dalam kasus pengunduran diri caleg DPR RI dari Partai Nasdem nomor urut 5 di Dapil Nusa Tenggara Timur (NTT) II, Ratu Ngadu Bonu Wulla. Prediksinya, di balik pengunduran diri itu, Ratu Wulla akan dijagokan maju di Pilgub NTT.

Pangi menilai, mundurnya Ratu Wulla merupakan sebuah fenomena yang tidak biasa di tengah masyarakat karena peraih suara tertinggi malah memilih mundur. Namun pengunduran diri itu dinilai mengandung perjanjian politik yang menyertainya.

“Mundurnya Ratu itu dugaan saya dia akan maju menjadi calon gubernur dari Nasdem, sedangkan Victor Laiskodat posisinya sebagai anggota DPR. Jadi, ganti posisi,” kata Pangi kepada Republika, Kamis (14/3).

Pangi meyakini Ratu Wulla tidak mungkin ‘hilang’ begitu saja dengan meninggalkan raihan suara yang begitu banyak dari rakyat NTT dapil II. Artinya, ada suatu pembicaraan dan kesepakatan politik antara dirinya dengan partai.

“Tidak ada mundur tanpa ada kepentingan. Jadi saya mencermati mundurnya Ratu ada kemungkinan karena dia akan di-plot atau dimajukan oleh Nasdem sebagai calon gubernur apalagi suara terbanyak di NTT,” jelasnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved