Liputan Khusus

Lipsus - Gelar Aksi 73 Ribu Lilin, Warga Sumba Tolak Keputusan Ratu Wulla

Korlap Aksi Aliansi Rakyat Sumba Peduli Demokrasi, Andreas B. Dadi dan Martha Mila mengungkapkan kekesalan mereka terkait pengunduran diri itu.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/PETRUS PITER
Aliansi 73 ribu lilin menolak pengunduran diri Ratu Wula dari Caleg DPR RI yang digelar di Alun alun Tambolaka. 

POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA - Ratusan rakyat Sumba yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Sumba Peduli Demokrasi menggelar aksi bakar 73.000 lilin secara simbolis di Alun-Alun Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, Minggu (17/3).

Aksi tersebut sebagai bentuk ungkapan keprihatinan rakyat Sumba atas pengunduran diri Ratu Ngadu Bonu Wulla, S.T sebagai calon terplilih dari daerah pemilihan NTT II untuk duduk di kursi DPR RI periode 2024-2029.

Koordinator Lapangan Aksi Aliansi Rakyat Sumba Peduli Demokrasi, Andreas B. Dadi dan Martha Mila mengungkapkan kekesalan mereka terkait pengunduran diri tersebut.

Baca juga: 73 Ribu Lilin untuk Ratu Wulla, Warga Sumba Desak Surya Paloh Tarik Surat Pengunduran Diri

Menurut Andreas, rakyat Sumba memandang keputusan pengunduran diri tersebut bukan sebuah keputusan murni lahir dari pribadi Ratu Wulla tetapi sebuah kondisi yang memaksa harus memundurkan diri.

“Apalagi keputusan tersebut diambil di tengah proses rekapitulasi perhitungan perolehan suara di tingkat nasional,” tegasnya.

Bagi rakyat Sumba, tambah Andreas, hal itu janggal dan aneh. Sebab rakyat Sumba sangat memahami karakter dan sikap  kepribadian Ibu Ratu Wulla yang kuat, kukuh berjuang, disiplin dan pantang menyerah.

Karena itu, rakyat Sumba meminta Ibu Ratu Wulla segera menarik surat pernyataan pengunduran diri tersebut. Juga mendesak DPP Partai NasDem untuk menarik kembali surat pernyataan pengunduran diri calon legislatif DPR RI asal daerah pemilihan NTT 2, Ratu Ngadu Bonu Wulla, S.T darI KPU RI.

“Aliansi Rakyat Sumba peduli demokrasi juga mendesak KPU RI untuk menolak surat pernyataan pengunduran diri calon legislatif itu,” ungkap Andreas.

Menurut Andreas, aksi imi sebagai bentuk ungkapan keprihatinan dan sekaligus menolak Ratu Ngadu Bonu Wulla mengundurkan diri dari calon  legislatif DPR RI. Apalagi beliau adalah calon terpilih.

“Sebagai rakyat Sumba, kami memandang keputusan ibu Ratu mundur dari calon legilatif adalah sesuatu yang janggal. Menjadi pertanyaan kami orang Sumba, mengapa  setelah terpilih baru mengundurkan diri. Kenapa tidak dari awal sehingga kami orang Sumba bisa memilih calon lainnya,” ujarnya.

Karena itu, Andreas memohon kepada Ratu Wulla menarik kembali surat pengunduran diri itu.

“Melalui aksi ini, kami ingin mengetuk hati Ketua DPP Partai Nasdem RI Bapa Surya Paloh untuk menarik kembali surat pernyataan pengunduran diri ibu Ratu Wulla di KPU RI. Sekaligus mendesak KPU RI menolak surat pernyataan pengunduran diri ibu Ratu Wulla,” tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Ibu Martha Mila dalam orasinya yang membakar semangat ratusan masa yang memenuhi alun-alun Kota Tambolaka, SBD. Ia dengan tegas meminta Ibu Ratu Wulla, jangan mengundurkan diri karena rakyat Sumba telah memilihnya untuk duduk di DPR RI.

"Jangan mengecewakan kami orang Sumba. Kami orang Sumba telah memberikan suara 73.000 lebih suara  dan mengantar ibu ke DPR RI. Dengarkan suara kami ini.  Kami minta Bapak Surya Paloh, tolong dengarkan suara kami ini," tegasnya.

Seperti disaksikan Pos Kupang di alun-alun Kota Tamboalak, Sumba Barat Daya, , sekitar pukul 17.00 Wita, Minggu (17/3) puluham masa aksi mulai berkumpul dan memasang lilin di atas lantai alun-alun Kota Tambolaka.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved