Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 14 Maret 2024: Bersaksi Tentang Aku
Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD Hari Kamis Biasa Prapaskah IV merujuk pada Bacaan I: Kel. 32: 7-14, Injil : Yoh. 5: 31-47
Dalam injil Yohanes yang kita renungkan hari ini sangat menekankan tentang Allah yang maha kuasa dan berbelas kasih itu lewat PuteraNya. Dan Yesus sebagai Putera Bapa itu telah memberi kesaksian tentang diriNya kepada umat Israel: “Kalau Aku bersaksi tentang diriKu sendirri maka kesaksianKu itu tidak benar. Ada yang lain bersaksi tentang Aku dan Aku tahu bahwa kesaksian yang diberikanNya tentang Aku adalah benar.”
Yesus dalam pengajaranNya hari ini mau menegaskan kepada kita bahwa Yesus telah bersaksi tentang diriNya sendiri dan kesaksian itu telah dilakukanNya lewat semua yang diajarkan dan pekerja-pekerjaan yang telah dilakukanNya bagi bangsa Yahudi itu. Itu kesaksianNya yang paling nyata.
Namun kesaksian yang paling kuat adalah kesaksian oleh BapaNya sendiri: “...bahwa Bapa yang mengutus Aku. Dialah yang bersaksi tentang Aku!” Allah oleh karya keselamatan yang telah direncanakan sejak dunia dijadikan telah berlangsung turun temurun sampai hadirnya Putera Allah sendiri untuk menjadi penyelamat bagi dunia.
Dan oleh kehadiran PuteraNya inilah Allah telah menyatakan diriNya secara utuh kepada manusia. Namun, kehadiran Putera Bapa ini ditolak oleh umatNya sendiri dan tidak mengakuiNya sebagai Putera Allah dan yang telah mendapat seluruh berkat dari BapaNya. Allah Bapa terlihat secara langsung dalam diri PuteraNya itu.
Dan kita pun juga terkadang atau bisa saja sering di antara kita, ada yang berlaku seperti orang Yahudi bangsa Israel itu yang menolak kehadiran Tuhan lewat Yesus Kristus PuteraNya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 12 Maret 2024: Maukah Engkau Sembuh?
Penolakan itu ada yang langsung kelihatan seperti mengasingkan diri dari gereja tapi juga dengan cara mencari kekuatan lain untuk hidup mereka sendiri. Hasil akhirnya mereka tetap menjadi binasa. Kita juga kadang tidak jauh berbeda dengan orang-orang Yahudi itu yang menolak Yesus bahkan
Dia sendiri telah bersaksi dan kita telah merasakan banyak berkat tapi tetap saja merasa kurang dalam hidup lalu mempersalahkan atau menolak Tuhan. Itu semua terjadi karena egosentrisme yang merajai diri kita sendiri.
Maka marilah pada masa tobat ini kita belajar untuk rendah hati menerima Yesus dalam hidup kita dan membuat kita selalu menemukan Bapa dalam diri PuteraNya dan memberi kesaksian tentang Dia kepada sesama kita.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: kita semua telah dibaptis dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus dan menjadikan kita anak-anakNya.
Kedua, maka tugas utama kita adalah menjadi saksi tentang Tuhan kepada sesama.
Ketiga, kita tak perlu takut memberi kesaksian itu karena Allah sendirilah yang akan bersaksi tentang diriNya melalui kita asal kita tetap setia.(*)
*) Bruder Pio Hayon, SVD adalah Dosen STPM Santa Ursula Ende, Konselor dan Koordinator Bruder Subzonal Indo-Leste
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.