Breaking News

Liputan Khusus

Lipsus - Kali Nangagete Sikka Meluap

Nong Os, salah satu warga setempat menuturkan, akibat kali tersebut meluap, tanaman pertanian warga di pinggir kali tersebut tersapu banjir.

|
Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO-OS
Kali Nangagete di Nebe Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka meluap, Sabtu 9 Maret 2024 pagi. 

Langkah antisipasi pertama yang dilakukan yakni memasang rambu-rambu di lokasi kejadian. Karena seluruh badan jalan tertutup oleh longsoran tanah. "Mereka (PPK 5.2) telah mengirimkan alat berat ke lokasi untuk membersihkan material longsoran, dan diharapkan aktivitas warga dapat kembali normal setelah proses pembersihan selesai," pungkasnya.

 

Siswa minta Prabowo bangun jembatan

Sebuah video berdurasi 22 detik memperlihatkan puluhan siswa SMA di Sikka nekat terobos banjir saat hendak ke sekolah akibat tidak ada jembatan penghubung di wilayah itu, Sabtu.

Sudah puluhan tahun warga di Desa itu  harus berjuang keras melawan arus banjir yang deras di kali Lewo regi Desa Masabewa Kecamatan Paga Kabupaten Sikka.

Dalam video itu, salah satu siswa SMA berseragam pramuka meminta kepada Prabowo untuk memperhatikan kondisi siswa di pelosok Sikka.

"Pak Prabowo, lihat kami sekarang, lihat keadaan kami sekarang," kata siswa itu sambil menyebrang banjir dibantu beberapa orang lainnya

Sementara itu, para siswa pria yang tiba terlebih dahulu di seberang Kali Lewo Regi, kembali menjemput siswa perempuan. Mereka saling membantu agar bisa melewati derasnya arus banjir. Lius, warga setempat menuturkan video tersebut merupakan siswa SMA asal Desa itu yang setiap musim penghujan harus menyebrang derasnya banjir.

Dikatakannya,  setiap musim penghujan tiba mereka harus berjibaku untuk menantang maut, dengan melawan arus sungai yang deras. Selain tidak adanya jembatan penghubung di sungai kering itu, jalan di desa tersebut rusak parah. Dikatakannya, akibat banjir tersebut 10 Desa di Kecamatan Tanawawo dan 1 Desa di Kecamatan Paga terisolir.

 

Warga diminta waspada

BMKG melalui Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Manggarai memprakirakan cuaca sejumlah wilayah di Kabupaten Manggarai Timur (Matim) dan Kabupaten Manggarai, Sabtu (9/3). Kepala Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Decky Irmawan untuk wilayah Kabupaten Matim berdasarkan prakiraan cuaca berpotensi hujan disertai petir. Bahakan semua wilayah di Matim dilanda hujan disertai petir. 

Adapun wilayah-wilayah itu yakni Lamba Leda Selatan, Lamba Leda Timur, Sambi Rampas, Borong, Rana Mese, Kota Komba, Lamba Leda, Elar dan Elar Selatan. Untuk wilayah Kabupaten Manggarai, terang Dekcy, juga berpotensi cuaca terjadi hujan disertai petir di semua wilayah mulai dari pagi hingga malam bahakan besok dini hari.

Ada pun wilayah-wilayah itu yakni kecamatan Langke Rembong, Satar Mese, Ruteng, Wae Ri'i, Cibal, Cibal Barat, Reok, Reok Barat, Lelak, Satar Mese Barat dan Rahong Utara.  BMKG juga memberikan peringatan dini agar warga selalu waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan angin kencang yang terjadi pada pagi hingga malam hari. Waspada potensi peningkatan kecepatan angin yang dapat melebihi dari 45 km/ jam.

Selain itu, waspada tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2.5 meter di laut Sawu bagian utara, perairan utara Flores dan Selat Sumba bagian timur. Angin bertiup dari Barat Daya — Barat Laut dengan kecepatan dapat mencapai 54 km/ jam. Decky juga mengatakan BMKG mengimbau kepada masyarakat agar mengantisipasi dampak yang dapat ditimbulkan oleh kondisi cuaca sebagaimana dinyatakan dalam informasi Peringatan Dini.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved