Liputan Khusus
Lipsus - Kali Nangagete Sikka Meluap
Nong Os, salah satu warga setempat menuturkan, akibat kali tersebut meluap, tanaman pertanian warga di pinggir kali tersebut tersapu banjir.
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Kali atau Sungai Nangagete di Desa Nebe, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, meluap, Sabtu (9/3) pagi. Akibatnya, tanaman pertanian warga setempat seperti kelapa, jagung, jambu mente dan pisang, terbawa derasnya banjir yang melanda wilayah itu.
Nong Os, salah satu warga setempat menuturkan, akibat kali tersebut meluap, tanaman pertanian warga yang berada di pinggir kali tersebut tersapu banjir.
"Tanaman pertanian warga seperti kelapa, jagung, jambu mente dan pisang terbawa derasnya banjir," ujarnya
Baca juga: Lipsus - Bencana Alam di NTT: Longsor di Rote, Sungai Meluap di Malaka Hingga Banjir Rob di Sikka
Hingga saat ini warga masih berada di sekitar kali untuk memindahkan ternak agar tidak ikut tersapu banjir seperti tanaman pertanian mereka.
Sementara itu, beberapa warga yang biasa melintas melewati Kali Nangagete memilih mencari alternatif jalan lain, agar bisa sampai ke Kampung atau Dusun Wailoke, Kampung Wairbou, Kecamatan Talibura.
Mereka harus melewati jalan provinsi di sebelah barat kampung mereka untuk bisa menuju sekolah di sebelah timur yang jaraknya kurang lebih tiga kilometer.
Selain tanaman pertanian, akibat meluapnya Kali Nangagete tersebut juga menyebabkan rumah warga di Desa Watuomok, Kecamatan Talibura, terendam banjir.
"Banjir sudah masuk rumah warga sekarang," kata Nong Os.
Sejumlah warga panik dan bersiaga di dalam rumah karena saat ini wilayah itu sedang diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Selain rumah warga, jalan trans Flores Maumere -Larantuka tepatnya di desa itu terendam banjir.
Sementara itu di Belu, tanah longsor disana mengakibatkan putusnya arus lalu lintas (Lalin) di Sabuk Merah, Kabupaten Belu. Hujan deras sudah melanda wilayah itu sejak Jumat (8/3) pagi hingga sore dan mengakibatkan terjadinya bencana tanah longsor di Desa Nualain, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu.
Kejadian ini menyebabkan ruas jalan nasional sabuk merah dari Kecamatan Lamaknen menuju Lamaknen Selatan tertutup oleh material longsoran tanah.
Tanah longsor ini membuat kendaraan roda empat termasuk kendaraan berukuran besar, tidak dapat melintas. Arus lalu lintas pun terhambat, mengganggu perjalanan dari dan menuju wilayah Kecamatan Lamaknen Selatan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belu, Vincent K. Laka, menyatakan, telah menerima laporan dari pemerintah desa terkait bencana tanah longsor. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait (BPJN NTT) untuk melakukan penanganan.
"Iya, benar telah terjadi tanah longsor yang menutupi badan jalan sabuk merah di Desa Nualain, yang mengakibatkan akses lintas sangat terganggu. Setelah mendapat laporan, kami sudah melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk segera melakukan penanganan," ungkap Vincent, Sabtu (9/3).

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.