Liputan Khusus
Lipsus - Bencana Alam di NTT: Longsor di Rote, Sungai Meluap di Malaka Hingga Banjir Rob di Sikka
Rumah Mikael Tally (40) yang terletak di Lingkungan Sebelah Kali, Kelurahan Namodale, Kecamatan Lobalain Rote Ndao tertimbun batu dan tanah longsor
Khususnya untuk Desa Motaain, lahan pertanian diperkirakan 70 hektar baik lahan sawah maupun lahan jagung milik warga ditambah 2 hektar tambak milik warga ikut rusak.
Menurut Ambrosius, wiilayah pemukiman kedesaan Motaain semuanya terendam banjir. Pihaknya sementara mendata rumah - rumah warga yang terendam banjir. Jumlah penduduk Desa Motaain 219 KK dan 981 jiwa.
Camat Malaka Barat, Remigius Bria, SH, Senin (11/3), hujan yang turun tanpa henti memang baru terjadi karena selama ini tidak pernah terjadi seperti ini. Apalagi sampai menyebabkan terjadi luapan banjir di DAS Benenai.
"Wilayah Desa Sikun dihantam banjir sekitar pukul 03.00 dini hari Senin (11/3). Oleh karenanya bisa dipastikan rumah dan lahan pertanian warga ikut terendam banjir tersebut," kata Remigius.
Menurut Remigius, untuk atasi banjir pada wilayah tersebut hanya ada satu solusi yakni pembangunan tanggul. Pembangunan tanggul itu mulai dari Sungai Motadelek di Desa Rabasa, dan kedua rehabilitasi tanggul sepanjang Motaulun sampai Busabelo dan pembangunan tanggul dari Busabelo ke arah pantai sekitar 700 meter.
Menurut Remigius, bila titik-titik tanggul yang disebutkan tidak dibangun maka sebagus apapun program yang dibangun pada wilayah tersebut tidak akan berhasil karena banjir tiap tahun akan terjadi.
"Padahal sejak tahun 2021 saat Musrembangcam diusulkan untuk pembangunan tanggul pada wilayah itu namun belum direalisasi," ungkap Remigius.
BPBD Malaka hingga saat ini mendata rumah dan lahan pertanian warga yang terendam banjir.
"Sesuai pantauan kita, banjir merendam rumah dan lahan pertanian warga. Kita akan sampaikan data-data kerusakan apa saja yang terjadi di lokasi banjir tersebut," ucap Kepala BPBD Malaka, Stefanus Nahak Klau.
Wakil Bupati Malaka, Louise Lucky Taolin atau akrab disapa Kim Taolin mengingatkan warganya untuk selalu waspada bencana banjir akibat curah hujan yang tinggi pada wilayah tersebut.
"Memang kondisi cuaca di Kabupaten Malaka mulai dari Minggu 10 hingga Senin 11 Maret terjadi hujan dengan intensitas tinggi hingga mengakibatkan terjadinya luapan banjir Benenai pada wilayah tersebut," kata Kim Taolin
Menurut Taolin, akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan luapan banjir yang merendam rumah dan lahan pertanian setidaknya di Desa Sikun, Desa Fafoe, Desa Oan Mane, dan Desa Motaain khusus Kecamatan Malaka Barat.
Sementara, untuk Kecamatan Malaka Tengah yakni Desa Naimana, Desa Fahiluka, dan Desa Lawalu. "Khusus untuk warga di dua kecamatan tersebut agar selalu waspada bencana banjir. Walaupun saat ini debit air sudah berkurang namun sekali lagi selalu waspada terhadap bencana banjir susulan," jelas Kim Taolin. Seraya menambahkan, sejauh ini belum ada informasi terkait korba jiwa dalam bencana banjir tersebut.
Terjadi Longsor
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.