Liputan Khusus
Lipsus - Bencana Alam di NTT: Longsor di Rote, Sungai Meluap di Malaka Hingga Banjir Rob di Sikka
Rumah Mikael Tally (40) yang terletak di Lingkungan Sebelah Kali, Kelurahan Namodale, Kecamatan Lobalain Rote Ndao tertimbun batu dan tanah longsor
POS-KUPANG.COM, BA'A – Hujan deras yang mengguyur sejak tiga hari terakhir mengakibatkan bencana alam terjadi di sebagian wilayah NTT. Satu di antaranya, terjadi di Kabupaten Rote Ndao.
Rumah Mikael Tally (40) yang terletak di RT 10/RW 04, Lingkungan Sebelah Kali, Kelurahan Namodale, Kecamatan Lobalain Rote Ndao tertimbun batu dan tanah longsor.
"Longsor terjadi sekitar jam 9 atau 10 pagi kemarin (Minggu 10/3, Red). Waktu itu saya dengar bunyi batu jatuh," ucap Mikael kepada Pos Kupang, Senin (11/3).
Baca juga: Lurah Namodale Benarkan Dua Rumah Warganya Rusak Tertimbun Tanah Longsor
Baca juga: Selalu Longsor, Warga Tanjung Bunga Minta Pemda Flores Timur Bangun Talud
Ia mengisahkan, peristiwa longsir terjadi saat hujan deras masih mengguyur. Saat itu dirinya sedang berada di dalam kamar. Saat ke ruangan belakang, dirinya terkejut karena tumpukan batu dan tanah telah memenuhi rumahnya.
"Saat saya pergi lihat di belakang, batu dan tanah sudah masuk dalam rumah," kisah Mikael.
Menurut dia, rumah yang tertimbun longsor tidak hanya miliknya tetapi juga menimpa rumah Rongki Tally yang berdekatan dengan rumahnya.
Longsoran terjadi akibat tembok penahan sepanjang 15 meter dan tinggi 5 meter tidak mampu menahan beban tanah dan amblas menimpa rumah Rongki Tally dan Mikael Tally.
Penjabat Bupati Rote Ndao, Oder Maks Sombu dan forkompimda Rote Ndao meninjau rumah warga yang tertimbun bencana tanah longsor tersebut.
Dalam kesempatan itu, Oder Maks Sombu mengimbau kepada korban dan keluarga untuk selalu siaga sampai dengan kondisi benar-benar aman.
"Kita akan melakukan penanganan terhadap lokasi bencana ini. Kita masih melihat apakah alat berat bisa masuk ke lokasi bencana. Juga melihat apakah dump truk bisa masuk ke lokasi bencana ini," ucap Oder Maks Sombu.
Kapolsek Lobalain Iptu I Nyoman Suwasta menerangkan, bencana tanah longsor tersebut sudah dilaporkan secara berjenjang dari tingkat Ketua RT, Lurah telah dilaporkan kepada BPBD Kabupaten Rote Ndao melalui grup WhatsApp.
Hujan disertai angin kencang masih melanda Sumba Barat Daya sejak Minggu 10 Maret 2024 hingga Senin 11 Maret 2024. Dampak cuaca buruk tersebut menyebabkan atap rumah milik Antonius Bulu, warga Kampung Wanno, Desa Totok, Kecamatan Loura, Sumba Barat Daya diterbangkan angin.
Atap seng bagian belakang rumah Antonius diterbangkan angin dan terbuang dibagian depan rumah itu. Sedangkan atap seng bagian depan tetap utuh. Kini, ia berharap adanya bantuan pemerintah agar bisa mengatap rumahnya kembali.
Sementara rumah Anton Ngabut di Redong, Desa Benteng Tubi Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai mengalami retak dan terancam ambruk karena tembok penahan nyaris roboh setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Manggarai selama beberapa hari ini.
“Bagian dalam rumah sudah mulai retak, kondisi rumah ini sangat terancam," ujar Katon Isco, Kaur Desa Benteng Tubi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.