KKB Papua
KKB Papua - Pembebasan Pilot Susi Air Butuh Kesepakatan Pemerintah Indonesia dan TPNPB-OPM
Tim Negosiasi pembebasan pilot dibutuhkan orang-orang independen dan terpercaya yang ditunjuk oleh pihak yang bermasalah,dan pihak yang merasa dirugi
I. Selama satu tahun, kondisi pilot Susi Air sangat memprihatinkan
Sebagai pembela HAM, saya sangat prihatin setelah melihat kondisi pilot di foto yang beredar beberapa waktu yang lalu, Kondisi pilot sangat memprihatinkan, badan saja bisa dilihat sepertinya beliau sakit. Saya tidak tahu dan belum melihat secara dekat, apakah dia sakit atau tidak? Tetapi kondisi badan saja kelihatan macam kondisi sakit.
Saya tidak tahu apakah pola makan yang tidak teratur, atau memang makannya teratur, tetapi mempengaruhi dengan lingkungan sehingga kondisi badan menurun, ataukah memang pilot rasa sudah lama tidak bertemu dengan keluarga, akhirnya mengalami sakit batin sehingga kondisi badan menurun.
Oleh karena itu, sebagai pembela HAM di Papua, yang berkedudukan di wilayah Papua Pegunungan, saya sarankan kepada adik Egianus Kogoya dan organisasi TPNPB agar dapat mempertimbangkan dari sisi kemanusiannya. Sehingga ada langka-langka pembebasan pilot Susi Air dapat dilakukan secara kemanusiaan, berwibawa dan bermartabat, tanpa mengobankan masyarakat sipil atau saudara pilot sendiri.
Baca juga: Akhirnya Terbongkar, Adik Kandung Egianuis Kogoya Jadi Pemimpin Tertinggi KKB Papua di Nduga
Karena penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia harus dijaga dan dihormati oleh setiap orang, saya juga menyampaikan terima kasih kepada Egianus dan kawan-kawannya, karena telah menjaga dan mengawal Pilot Susi Air, hingga sampai hari ini beliau masih berada di tangan TPNPB Kodap III Ndugama-darakma.
Harapan yang lain nilai-nilai kemanusiaan secara universal, yang dideklarasikan oleh PBB pada 10 Desember 1948 harus dijaga dan dijunjung tinggi. Karena Nilai Universal merupakan kehendak nurani asal semua orang di mana saja dan kapan saja. Ini norma-norma asasi yang melekat pada setiap orang. Beberapa di antaranya adalah kesetaraan, kebebasan, keadilan, persaudaraan, kehormatan, dan cinta.
Sebagai pembela HAM, saya juga sangat mengharapkan kepada aparat TNI/Polri dan TPNPB-OPM kendalikan diri dan emosi agar tidak melakukan kekerasan mengulang seperti tahun 2023, Sehingga rasa kenyamanan hak hidup dan rasa bebas tanpa rasa takut perlu dijaga. Agar tidak selalu diselimuti dengan rasa takut dan trauma.
Saya senang kalau ada yang bisa bertanya langsung melalui nomor telepon yang saya cantumkan di bawah ini, saya juga senang dengan saran dan kritik, karena saran dan kritik, bagi saya sangat penting. Salam hormat.
Demikianlah artikel ini dan saya sampaikan terima kasih. Karena Anda telah membaca artikel yang dalam bentuk pandangan saya. (*)
(Tribun-Papua.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.