KKB
Gereja Katolik Siap Fasilitasi Pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang Disandera KKB
Gereja Katolik siap memfasilitasi upaya pembebasan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Gereja Katolik siap memfasilitasi upaya pembebasan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
"Gereja dapat saja memfasilitasi untuk membebaskan Philip," kata Sekretaris Eksekutif Keadilan dan Perdamaian Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) RD. Marthin Jenarut saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin (4/3/2024).
Marthin Jenarut menyampaikan hal itu untuk menanggapi rencana pemerintah untuk menggunakan pendekatan gereja sebagai upaya membebaskan pilot Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Marthen menjelaskan penyanderaan terhadap Philip telah menjadi keprihatinan bersama. Ia menilai penyanderaan tersebut merupakan salah satu bentuk pembatasan hak hidup setiap manusia.
Baca juga: Xanana Gusmao Yakin Timor Leste Dapat Menyelesaikan Perselisihan Gas yang Sudah Berlangsung Lama
Sementara itu, dia mengatakan bahwa dalam konteks pembebasan Philip, gereja selalu menganjurkan pendekatan dialog dengan penuh keterbukaan dan kerendahan hati.
"Pendekatan gereja selalu dalam konteks kasih serta menghargai harkat dan martabat semua pihak yang terlibat dalam masalah ini," ujarnya.
Oleh karena itu, ia menyebut gereja tidak merestui cara-cara represif untuk membebaskan pilot Philip.
"Cara-cara represif tidak akan menyelesaikan akar masalahnya. Prinsip utama dalam menyelesaikan penyanderaan ini adalah mengedepankan dialog," katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto dengan tiga tokoh asal Nduga, Papua, membicarakan upaya membebaskan pilot Philip Mark Mehrtens yang disandera KKB melalui pendekatan gereja.
"Mereka tiga tokoh asal (Nduga) juga ingin membantu, terutama dengan pendekatan gereja yang bisa membantu supaya pilot Philip Merthens ini bisa segera dibebaskan," kata Hadi saat ditemui di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2024).
Pendekatan gereja dipilih lantaran mayoritas warga di Papua menganut agama Kristen dan Katolik.
(antaranews.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.