Liputan Khusus
Tak Ada Sumber Mata Air, Masyarakat Weliman NTT Alami Krisis Air Bersih
Menurut Meliana, selama ini mereka sangat kesulitan air dan untuk pertama kalinya Pemerintah desa mulai mendistribusikan air bersih secara gratis
Penulis: Novianus L.Berek | Editor: Ryan Nong
"Kami di Desa Taaba sebelum dan setelah kemerdekaan Indonesia ke-78 belum merdeka karena kami masih mengalami krisis air bersih," kata Wilhelmina Luruk.
Sumber mata air di desanya juga tidak ada sehingga masyarakat benar-benar menderita karena tidak ada air.
"Satu-satunya solusi adalah pesan mobil tangki air. Walaupun dibayar dengan harga mahal yakni per tangki air Rp 100 ribu," jelasnya.
Setiap bulan dia bisa beli 1 sampai 4 mobil tangki air karena kebutuhan selain untuk manusia juga untuk beri minum ternak sapi/ babi," katanya.
Gaspar Fahik, mengatakan, air merupakan kebutuhan prioritas. "Kami benar-benar butuh air bersih untuk bisa bertahan hidup. Karena itu sekalipun tidak ada uang, utangpun jadi. Intinya kami bisa beli air bersih, atau ya masyarakt jalan kaki ambil air di desa tetangga," ujarnya diaminkan warga lainnya Andreas Bere, Fidelis Teti, Rosalinda Bano, dan Brigitta Bano.
Tiga Metode
Kepala Desa (Kades) Taaba, Ida Hoar Nahak mengtakan, selama ini masyarakat Desa Taaba memang selalu kesulitan air bersih. Menurut Kades Ida, untuk mengatasi krisis air bersih di Desa Taaba hanya bisa menggunakan 3 metode pendekatan yakni, pendekatan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.
"Jangka pendek dengan cara pembagian air bersih, jangka menengah dengan pembangunan sumur bor dan kangka panjang dengan pengadaan mobil tangki air sendiri," rinci Kades Ida, Sabtu (20/1).
Namun, selain 3 metode pendekatan itu, kata Kades Ida, khusus untuk tahun 2024, pihaknya akan melakukan pengadaan fiber penampungan air dengan daya tampung 1.200 liter sampai 2.200 liter untuk masyarakat. Fiber itu akan diberikan secara gratis dengan memanfaatkan Dana Desa (DD).
"Dalam waktu dekat kita sudah membagikan fiber penampungan air kepada masyarakat yang khususnya belum memiliki fiber yang dimaksud," ucapnya.
Terkait pembangunaan sumur bor, Kades Ida menambahkan, hal itu akan dilakukan namun pihaknya akan mengkaji lebih mendalam. Sebab pada masa kepemimpinan Kades Taaba Marsela Hoar Seran, hal itu tidak bisa dipenuhi.
"Nanti akan dikaji dulu oleh orang yang tepat sehingga bisa tahu dimana titik-titik sumur bor yang tepat," sebutnya.
Untuk metode pengadaan mobil tangki air, menurut Kades Ida, tentu juga membutuhkan anggaran yang besar. Namun sebelum itu terealisasi, pihaknya akan menggunakan cara membagikan air gratis dan pengadaan fiber penampungan air.
Karena, bagi masyarakat yang tidak memiliki fiber penampungan air terpaksa mengambil air di sumber mata air yang jarak tempuhnya mencapai 7 kilometer.


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
												      	![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.