Berita Manggarai Barat

Gelombang Tinggi, KSOP Labuan Bajo Larang Kapal Wisata Berlayar

Dalam surat itu tertulis, KSOP hanya memberikan surat persetujuan berlayar (SPB) bagi kapal wisata dengan tujuan Pulau Rinca.

Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/BERTO KALU
Kapal wisata yang sedang berlabuh di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan atau KSOP Kelas III Labuan Bajo melarang kapal wisata berlayar di sekitar perairan Taman Nasional (TN) Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.

Larangan ini dikeluarkan menyusul adanya potensi Gelombang Tinggi 2 meter, berdasarkan prakiraan BMKG.

"Diberitahukan kepada kapal-kapal yang akan berlayar di perairan Taman Nasional Komodo, demi keamanan dan keselamatan berlayar dengan ini syahbandar tidak memberikan izin berlayar di perairan Taman Nasional Komodo pada tanggal 24 Januari," tulis surat pemberitahuan KSOP seperti yang dilihat Pos Kupang, Rabu 24 Januari 2024.

Dalam surat itu tertulis, KSOP hanya memberikan surat persetujuan berlayar (SPB) bagi kapal wisata dengan tujuan Pulau Rinca.

Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, saat dikonfirmasi membenarkan. Ia mengatakan larangan itu berlaku hingga waktu yang tidak ditentukan.

"Berdasar prakiraan BMKG cuaca sedang kurang mendukung. KSOP kembali mengizinkan pelayaran apabila kondisi cuaca atau gelombang sudah membaik," ujar Stephanus, Rabu 24 Januari 2024 pagi.

Stephanus menyebut, larangan ini berlaku bagi seluruh kapal wisata dan kapal nelayan, sementara  untuk kapal penumpang akan disesuaikan dengan kondisi cuaca di perairan.

"Kalau kapal besar seperti Pelni masih bisa berlayar tapi juga nanti melihat perkembangan cuaca," tandasnya.

Sebelumnya BMKG NTT mengeluarkan peringatan bencana Hidromet potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat berpotensi terjadi di sejumlah wilayah NTT.

Baca juga: Kunjungan Wisatawan ke Labuan Bajo Didominasi Turis Mancanegara, Begini Respon Sandiaga

Potensi cuaca buruk itu terjadi di wilayah Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Nagekeo, Sikka, Lembata, Alor, Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), dan Belu, pada Senin. Sehari kemudian, selain 10 wilayah itu, potensi cuaca buruk itu juga terjadi di Kabupaten Ende.

BMKG mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi dampak cuaca ekstrem tersebut, yakni hujan lebat yang bisa memicu banjir atau banjir bandang dan tanah longsor serta angin kencang hingga puting beliung. (uka)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved