Berita NTT
Dinkesdukcapil NTT Sudah Distribusikan Vaksin dan Serum Anti Rabies ke 18 Kabupaten
Tidak boleh lebih dari 14 hari. Itu penting. Kemudian setelah 7 hari datang lagi vaksin, lalu 21 hari datang lagi.
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
Bagaimana dengan Flores? Sehingga tentu kita prioritas, namanya lagi terbatas ya prioritas, tidak bisa dikasih semua sehingga memang kami prioritas di daerah-daerah yang endemik rabies dan kayak di Timor ini karena itu lagi butuh-butuhnya dan jadi kami tidak dropping semua.
Kalau di Sumba tidak ada kasus, ngapain kita dropping ke sana sedangkan di Timor lagi butuh.
N : Bagaimana pemberian vaksinasi kepada HPR? Berapa perbandingannya dengan korban yang meninggal 36 orang?
M : Pertama, saya sampaikan dulu supaya kita tahu bersama bahwa vaksin yang kita sudah distribusi itu sampai sekarang baru 122.500, itu baru 47 persen dari populasi total. Kalau mau buat herd immunity, kekebalan kelompok itu harus 70 persen jadi kita harapkan vaksin harusnya minimal 70 persen baru herd immunity sehingga kita mengurangi yang namanya kasus gigitan positif jadi anjing-anjing yang menggigit.
Kita harapkan vaksin yang ada itu meningkat paling tidak 70 persen sehingga kalau ada manusia yang tergigit, tidak tertular rabies, tapi kondisi kita sekarang seperti itu. Realisasi sekarang baru tervaksin 83 ribu ekor dari populasi.
N : Kendalanya di mana?
M : Ini yang saya mau sampaikan bahwa kendala kita banyak. Pertama, lokasi tempat kita mau vaksin ini memang agak jauh.
Kalau Puskesmas kan pasien yang datang pada faskes, nah kalau untuk anjing ini kan kita yang pergi, nah NTT khususnya itu kan dilepasliarkan sehingga petugas yang harus terjun ke desa-desa untuk cari anjing ini. Itu kesulitan pertama.
Yang kedua, operasional. Ini memang masalah klasik, klise sebenarnya, cuma ya itu kita punya petugas mereka mau menjangkau daerah-daerah terpencil tentu perlu uang bensin jadi kami mengharapkan pemerintah daerah pun bisa membantu, paling tidak operasional karena untuk vaksin kita sudah dibantu oleh pusat dan AIHSP.
N : Kalau dana kita yang diplotkan saat ini berapa?
M : Terus terang kita dari provinsi tidak ada. Sehingga dari kabupaten kabupaten saat ini sudah ada yang mengeluarkan lewat Dana BTTnya, contohnya di Timor Tengah Utara mereka sudah mengeluarkan Dana Emergency Fund untuk vaksinasi rabies dan untuk beli vaksin juga.
Di Maumere dan Belu juga. Cuma saya mau memberikan dorongan kepada kabupaten/kota untuk ayo marilah ini masalah kita semua apalagi menyangkut nyawa manusia, marilah kita menggerakkan dana-dana yang ada terutama dana-dana yang sudah stand by semacam Dana BTT ada di kabupaten/kota bisa digerakkan untuk itu.(uzu)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.