Berita Timor Tengah Utara
Koordinasi Rabies, Tim AIHSP dan Dinas Peternakan NTT Kunjungi Dinas Peternakan Timor Tengah Utara
Bagaimana cara vaksinasi yang baik seperti apa, penanganan sampel seperti apa, lebih-lebih penanganan kasus gigitan pada manusia
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Tim Australia Indonesia Health Security Partnership atau AIHSP bersama Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan NTT menggelar kunjungan di Dinas Peternakan Timor Tengah Utara.
Kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka membawa tim dari Mission Rabies.
Tim ini adalah salah satu NGO yang membantu pemerintah Indonesia khususnya Provinsi NTT (tidak hanya Indonesia tetapi seluruh dunia) dalam penanganan persoalan rabies.
Kunjungan yang berlangsung di Kantor Dinas Peternakan Kabupaten TTU pada, Rabu, 17 Januari 2024 ini dihadiri oleh Animal Health Adviser (konsultan kesehatan hewan) AIHSP (Australia Indonesia Health Security Partnership), John Weaver, AIHSP Jakarta, Ibu Dara.
Baca juga: Pengajuan Berkas Penerbitan NIPPPK Berakhir, Ini Pesan Kepala BKDPSDM Timor Tengah Utara
Mereka disambut Kepala Dinas Peternakan Timor Tengah Utara, Trimeldus Tonbesi beserta jajaran.
Saat diwawancarai, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Provinsi NTT, Drh. Melky Angzar, M. Sc mengatakan, pihaknya membawa Tim Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) yang juga Tim dari Mission Rabies, Mr. John Weaver membantu pemerintah Provinsi NTT dan Kabupaten Timor Tengah Utara pada khususnya teknik-teknik penanganan rabies yang baik.
"Bagaimana cara vaksinasi yang baik seperti apa, penanganan sampel seperti apa, lebih-lebih penanganan kasus gigitan pada manusia,"ujarnya.
Kehadiran mereka pada kesempatan itu juga, kata Drh Melky, untuk menerima masukan dari Kadis Peternakan Timor Tengah Utara beserta jajaran.
Hal ini bertujuan agar mereka saling mengisi dan membantu menempuh langkah penanganan rabies di Timor Tengah Utara.
Dinas Peternakan Provinsi NTT telah bekerja sama dengan BPBD NTT. Pasalnya, penanganan rabies di Provinsi NTT saat ini berada dalam kendali BPBD.
Ia menjelaskan bahwa, hal ini mengingat Provinsi NTT sudah masuk status keadaan darurat rabies. Meskipun demikian, penanganan ini juga akan melibatkan Dinas Peternakan Kabupaten Timor Tengah Utara dan beberapa kabupaten lain yang memiliki kasus rabies.
"Maka kami ke sini juga untuk koordinasi," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Timor Tengah Utara, Trimeldus Tonbesi menyampaikan terima kasih kepada Tim AIHSP dan Pemerintah Provinsi NTT yang menaruh perhatian serius terhadap penanganan rabies di Kabupaten Timor Tengah Utara.
Baca juga: Tahun 2023, Dinkes Timor Tengah Utara Data 58 Kasus Pneumonia
Dalam diskusi tersebut, Kabupaten Timor Tengah Utara akan diberikan bantuan-bantuan baik berupa materiil dan lain-lain. Hal ini sangat diharapkan untuk bisa mempercepat penanganan rabies.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.