Berita NTT

Dinkesdukcapil NTT Sudah Distribusikan Vaksin dan Serum Anti Rabies ke 18 Kabupaten

Tidak boleh lebih dari 14 hari. Itu penting. Kemudian setelah 7 hari datang lagi vaksin, lalu 21 hari datang lagi. 

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
Dari Kanan ke Kiri : Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet Disnak NTT, drh. Melky Angsar, Kalak BPBD NTT, Ambrosius Kodo, Kepala Dinkesdukcapil NTT, Ruth Diana Laiskodat dan host Koordinator Liputan Pos Kupang, Novemy Leo.  

R : Teman-teman Puskesmas akan ambil ke instalasi atau teman-teman instalasi mengirim, karena tidak boleh lebih dari 7 hari sudah harus diberikan serum, tidak boleh lebih dari 14 hari sudah harus diberikan vaksin.

Artinya kan punya waktu cukup untuk ambil karena kalau disimpan di Puskesmas seluruhnya ternyata di situ tidak ada kasus, nanti ada desa tertentu yang ada kasus selain yang tergigit itu harus distok cukup sehingga sentralnya harus ada di ibu kota kabupaten.

Bagaimana dengan provinsi? Sama. Kalau kabupaten stoknya menurun kemudian ada gejala gigitan kasus kemungkinan bisa kena lagi kedua dan ketiga. Nah dia harus minta stoknya ke provinsi dan selama ini belum pernah terjadi ada gigitan membutuhkan SAR atau VAR tidak ada.

Kecuali kasus kematian yang terjadi yang kita dengar, kita prihatin dan turut berduka untuk itu, saudara-saudara kita itu berpikir, yang menggigit itu anjing sendiri, sehingga mereka merasa kan sudah tiap hari bersama-sama, dia tidak tahu kalau mulai 23 Mei 2023, daratan Timor ada kemungkinan tergigit anjing yang sudah rabies

N : Berapa banyak angka kematian di NTT saat ini?

R : Kita prihatin. Kematian tahun 2023, 35 kasus dan 2024 sudah ada 1 kematian.

Untuk yang paling tinggi di tahun 2023, TTS ada 13 kemudian diikuti oleh Sikka 6, Ende 5, Manggarai 3, tapi Timor Tengah Utara sudah mulai banyak, 3, kemudian ada kematian di Malaka 1, di Manggarai Timur 2, Ngada 1, Nagekeo 1, sehingga titik kritisnya apabila tergigit anjing saat ini, daratan Timor kecuali Belu, Kota Kupang, Kabupaten Kupang belum ada yang positif maka segeralah ambil tahapan itu dan harus datang ke sarana pelayanan kesehatan karena di situ dokter akan memutuskan akan memberikan serum anti rabies atau vaksin anti rabies. Ingat bahwa vaksin anti rabies kalau disuntik satu kali jangan tidak datang lagi.

Kemudian 7 hari datang lagi, lalu tiga minggu harus datang lagi , disuntik Kiri Kanan bagian atas, seminggu datang lagi disuntik sekali, boleh Kiri boleh Kanan, kemudian 21 hari datang lagi, boleh di Kiri, boleh di Kanan. Itu penting karena pemerintah siap untuk melakukan itu tapi kadang-kadang masyarakat tidak datang karena tidak mengetahui saat ini Timor beberapa Kabupaten sudah terkena. 

N : Pak Melki, bagaimana dengan Dinas Pertanian untuk HPRnya? 

M : Kita Dinas Peternakan provinsi memang sejak awal kita dropping vaksin rabies dan total 226.000 dosis vaksin sudah kami distribusikan dan khusus untuk Pulau Timor saja kami sudah distribusi 122.500 dosis. 

N : Ini pengadaan dari kita?

M : Dari kita, dari pusat kita mendapat 25.000 sedangkan dari AIHSP kita mendapat 201.500, ini sangat membantu dan kami sudah distribusikan ke 15 kabupaten kota, 9 di Flores Lembata dan 6 di Pulau Timor. 

N : Kenapa Dinas Peternakan hanya 15 kabupaten? 

M : Kita punya vaksin rabies ini kan terbatas. Sekarang kita populasi anjing saja kalau total sekitar 600-an ribu. Ini saya hitung untuk daerah yang kena rabies. Kalau hitung semua berarti 772 ribu terhitung seluruh NTT.

Bayangkan vaksin yang ada saja hanya cukup untuk Pulau Timor. Kalau seluruhnya tadi 226.000 itu kami distribusi ke Timor lagi belum cukup.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved