Kepala Desa dan Warga Manetwati Minta Pemkab Alor Bangun Jalan

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela

POS-KUPANG.COM, KALABAHI - Perangkat desa, warga, dan tokoh pemuda Desa Manetwati meminta Pemerintah Kabupaten Alor untuk membangun jalan Joi-Manetwati, Kecamatan Alor Tengah Utara.

Hal ini diungkapkan Kepala Desa Manetwati, Daniel Karlani saat beraudiensi dengan Penjabat Bupati Alor, Dr. Drs. Zeth Soni Libing, M.Si di ruang kerjanya Rabu 17 Januari 2024.

Daniel Karlani mengungkapkan, kondisi jalan Joi-Manetwati sangat memprihatinkan. Bahkan, baru-baru ini sebuah ambulance terjebak lumpur saat merujuk pasien bayi. Kejadian ini kemudian menjadi viral.

“Kami datang berkoordinasi dengan Penjabat Bupati Alor terkait beberapa persoalan yang baru-baru ini terjadi. Pertama tentang jalan Joi-Manetwati. Jalan ini kebutuhan pokok bagi kami dan masyarakat pengguna jalan,” ujarnya.

Menurut Karlani, dari 14 desa yang ada di Kecamatan Alor Tengah Utara, di Desa Manetwati masyarakat harus berjalan kaki sepanjang 7 kilometer, karena saat musim hujan jalan tersebut berlumpur dan sulit dilewati oleh kendaraan.

Setiap tahun lanjut Karlani, jalan ini menjadi usulan prioritas saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), baik di tingkat desa maupun kecamatan. Namun usulan tersebut belum mendapat perhatian khusus.

Hal kedua yang disampaikan oleh Karlani kepada Penjabat Bupati adalah ketersediaan tenaga kesehatan di Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Desa Manetwati.

Baca juga: Puskesmas Aramaba Alor Dibangun di Kawasan Hutan Lindung, Soni Libing Janji Surati Kementerian LHK

“Pemerintah Desa Manetwati sudah ambil dana desa untuk bangun Poskesdes, tetapi kami kesulitan tenaga Bidan di desa. Kami meminta agar satu orang bidan, ditempatkan di Desa Manetwati,” ungkap Karlani.

Senada dengan Karlani, Sekretaris Desa Manetwati, Yulio A. Letma, S.H., menambahkan pada tahun 2020, Desa Manetwati membangun Poskesdes menggunakan dana desa. 

“Semua fasilitas di Poskesdes sudah kami siapkan. Selama ini kami kekurangan tenaga kesehatan yakni Bidan. Untuk pelayanan kesehatan di Mainang kami pakai bidan dari Puskesmas Mainang. Belum lagi Bidan tersebut harus melewati jalan Joi - Manetwati yang belum bagus. Kami minta, supaya ada bidan desa yang menetap di Desa Mainang, yang siap memberikan pelayanan tiap hari kepada masyarakat,” jelas Letma.

Selain jalan dan tenaga kesehatan yang menjadi fokus audiensi, warga dan tokoh pemuda juga menyampaikan persoalan lain yakni kondisi jembatan Tominuku yang masih menggunakan kayu sehingga tidak memungkinkan kendaraan roda 4 lewat. Lalu jalan Desa Luba menuju Desa Manetwati yang belum diperbaiki, saluran irigasi di Petleng yang belum berfungsi maksimal, dan jalan Lelahomi menuju Mainang yang belum mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Alor.

Menanggapi laporan ini, Soni Libing mengucapkan rasa belasungkawa dan permintaan maaf karena ada bayi yang dirujuk namun terhambat karena jalan rusak tersebut. 

Baca juga: Sejumlah SPAM di Alor Mubazir, Penjabat Bupati Alor Janji Segera Perbaiki

“Saya minta maaf karena jalan rusak tersebut mengakibatkan keterlambatan pelayanan kepada bayi yang dirujuk. Saya sedang jadwalkan untuk naik ke jalan Joi - Manetwati, meninjau langsung lokasi dan kondisi jalan tersebut. Untuk jalan Joi - Manetwati ini belum kita anggarkan di tahun 2024. Tetapi saya mencari jalan keluar, kita rapat bersama bapak desa, perangkat desa, serta camat untuk pengerjaan rabat jalan,” kata Libing.

Menurut Libing, hal yang menjadi prioritas saat ini adalah pengerjaan rabat di titik-titik rawan. Menurut informasi Kepala Desa Lakwati saat audiens tersebut, titik rawan kurang lebih sepanjang 4 kilometer.