Berita Rote Ndao
Reses ke Rote Ndao, Ansy Lema Tinjau Budidaya Ikan Lele Milik GMIT Betania Ba'a
Ansy memberitahukan, budidaya perikanan sistem bioflok tersebut meraup cuan 12 juta lebih. Hasil panen ikan lele sebanyak lima ribu lebih ekor dijual
Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti
POS-KUPANG.COM, BA'A - Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema mengatakan berpolitik tidak boleh muluk-muluk dengan banyak janji.
"Saya berpolitik tidak pakai janji-janji, lebih baik kasih bantuan dan masyarakat yang kaget," kata Ansy Lema saat reses ke Rote Ndao dan meninjau hasil aspirasinya budidaya ikan lele sistem bioflok milik GMIT Betania Ba'a. Minggu 7 Januari 2024.
Ansy Lema juga mengaku, sore hari ini dia datang ke Rote Ndao dalam rangka reses anggota DPR RI.
Baca juga: Hujan di NTT Belum Normal, Petani di Rote Terlambat Tanam Padi
"Memang saya harus turun ke lapangan untuk melihat bantuan-bantuan yang sudah kita berikan, kira-kira perkembangannya seperti apa, apakah ada kebutuhan baru dan kendalanya seperti apa," cetus Ansy.
Usai mendengar penjelasan dari Ketua Majelis Jemaat GMIT Betania Ba'a, Ansy memberitahukan, budidaya perikanan sistem bioflok tersebut meraup cuan 12 juta lebih. Hasil panen ikan lele sebanyak lima ribu lebih ekor dijual per kilo Rp. 35 ribu.
Adapun bantuan budidaya perikanan air tawar sistem bioflok tersebut diserahkan Ansy Lema kepada GMIT Betania Ba'a pada tahun 2022 lalu.
"Harapannya, harus ada kesinambungan. Mungkin perlu ada pelatihan dan pendampingan yang kemudian untuk pembibitan ikan yang baru," tandas Ansy.
Baca juga: Dinas Pariwisata Rote Ndao Catat Kunjungan Wisatawan Dua Tahun Terakhir Naik Signifikan
Jadi, dijelaskannya, sistem bioflok dari budidaya perikanan air tawar itu didapat atas kerja sama Komisi IV DPR RI dengan KKP lewat Ditjen Perikanan Budidaya.
"Kabupaten Rote Ndao ini APBD paling Rp 800 Miliar. Pasti bantu nelayan, petani dan segala macam tidak cukup, apalagi masih digunakan untuk rutinitas, kantor, perjalanan dinas, administrasi dan macam-macam lagi," pungkas Ansy.
Maka, menurut dia, butuh kerja-kerja kreatif dan inovatif DPR RI untuk mendatangkan bantuan dari luar. Yang disebutnya, kolam ikan lele itu adalah bukti nyata, dibangun dari dana APBN.
"Jadi kita anggota DPR omong di rapat dan berjuang untuk masyarakat dan kita pikirkan selanjutnya, dan perlu realisasi," ujar Ansy.
Lebih lanjut kata dia, secara umum ada 4 hal yang perlu dipersiapkan dalam budidaya perikanan air tawar sistem bioflok. Diantaranya, perlu ada pelatihan mengintegrasikan kerja dari hulu sampai ke hilir. Kedua soal benih, ketiga pakan dan terakhir keberlanjutannya.
Baca juga: Bawaslu Rote Ndao Update Jumlah Pelamar PTPS, Kecamatan Rote Barat Laut dan Rote Tengah Masih Nihil
Tinjau Dermaga TPI Tulandale dan Diskusi dengan Masyarakat Nelayan
Perluasan dan pembangunan dermaga TPI Tulandale, Kelurahan Metina, Kecamatan Lobalain merupakan hasil perjuangan Ansy Lema sebagai DPR RI dengan menyuarakan suara dari masyarakat Rote Ndao.
Saat meninjau proyek pengerjaan dermaga TPI Tulandale, Ansy Lema dikejutkan dengan pengerjaan seperti pegangan tangga turun dermaga yang hanya sistem tempel semen tanpa anker.
Proyek Pengadaan Darmaga TPI Tulandale (DAK Kelautan TA 2023) dengan spesifikasi konstruksi senilai Rp. 9.353.000.000 itu dikerjakan oleh CV Agita Mandiri.
"Kerjanya harus serius dong, penopang kapalnya ini benar nggak nih," kata Ansy dengan nada sedikit kecewa.
Baca juga: Sampah Tercecer di Kota Baa, Lurah Namodale: Kontainer Sampah Tanggung Jawab Dinas PKPLH Rote Ndao
Melihat kondisi itu, sontak Ansy Lema langsung melaporkan dan menunjukan hasil pengerjaan dermaga TPI Tulandale yang tidak beres kepada Ditjen Perikanan Tangkap KKP RI via video call whatapp.
Terdengar, Ditjen Perikanan Tangkap KKP RI merespon dengan mengatakan siap bereskan masalah pengerjaan tersebut dan akan dikabarkan lebih lanjut.
Usai menelpon Ditjen Perikanan Tangkap, Ansy Lema menjelaskan, fungsi DPR itu menjembatani aspirasi dari bawah, dititip ke DPR Kabupaten, dibawa ke Provinsi dan diteruskan ke DPR RI.
"Kita wajib menyuarakan kepentingan dari akar rumput masyarakat di bawah, kemudian mendapat perhatian dan bantuan dari pusat. Saya jamin nanti pak Ditjen beresin," lanjut dia.
Saat berdiskusi dengan masyarakat, politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan tentang fungsi Komisi IV DPR RI.
"Kenapa saya memilih duduk di Komisi IV DPR RI bapak mama, karena saya rasa sangat cocok dengan kehidupan masyarakat di NTT termasuk Pulau Rote," jelas Ansy.
Dia menyebut Komisi IV DPR RI mempunyai ruang lingkup tugas di bidang pertanian, lingkungan hidup, kehutanan, peternakan dan kelautan.
Kehidupan masyarakat di NTT, kata Ansy paling banyak berprofesi sebagai petani, peternak dan nelayan.
Dijelaskannya, dia datang ke Rote juga untuk melihat bagaimana pengerjaan pengerukan yang dilakukan di TPI Tulandale, karena informasi yang ia dapatkan itu terjadi pendangkalan.
"Kalau berharap pemerintah daerah kabupaten Rote Ndao pasti tidak cukup, karena APBD Rote Ndao tidak mencukupi," beber Ansy.
"Sehingga, sebagai DPR RI saya datang turun langsung ke masyarakat, lihat langsung, temukan masalah, tahu kebutuhan dan aspirasi rakyat supaya ada bantuan. Dan saya benar-benar bantu tanpa janji," lanjut dia.
Sementara itu, seorang masyarakat nelayan di TPI Tulandale, Maxi Nggai menyampaikan aspirasinya terkait kebutuhan lampu penerangan di TPI.
"Kami juga butuh mesin pompa air, pukat, pemecah gelombang, mesin perahu serta perpanjang lagi jalan TPI hingga ke ujung," pinta Maxi.
"Terima kasih Pak Ansy sudah datang melihat secara langsung kami di sini, sudah membantu kami membangun dermaga di TPI Tulandale," sambung dia.
Baca juga: Pimpin Apel Pengamanan Pergantian Tahun, Danlanal Pulau Rote : Syukuri Nikmat Tuhan
Di akhir diskusi, Ansy Lema pun siap membawa aspirasi tersebut ke senayan dengan harapan jika terpilih lagi menjadi anggota DPR RI di Pemilu 2024 mendatang.
Setelah berdiskusi dengan masyarakat nelayan di TPI Tulandale, Ansy Lema didampingi Bendahara DPD PDIP NTT Megarisa Mboeik, Ketua DPC PDIP Rote Ndao Denison Moy serta rombongan bertolak ke Desa Tualima, Kecamatan Rote Barat Laut untuk meninjau tambak garam KKP RI.
Kemudian dilanjutkan acara serah terima Program UPPO di Desa Oetamboli dan bertemu kelompok tani di Kapasiok, Desa Helebeik, Kecamatan Lobalain.
Lalu acara serah terima UPPO Desa Kolobolon dan silaturahmi dengan keluarga di Kampung Biru, Lobalain.
Ansy Lema dan rombongan akan nonton bareng debat capres kedua di rumah Ketua DPC PDIP Rote Ndao Deni Moy, Desa Busalangga Timur, Kecamatan Rote Barat.
Politisi PDI Perjuangan ini juga menginap di penginapan Villa De Rose Ba'a. (rio)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.