Berita Rote Ndao
Hujan di NTT Belum Normal, Petani di Rote Terlambat Tanam Padi
Sulitnya kebutuhan air itu dirasakan oleh Jermias Boik alias Jeri, salah satu petani dari Dusun Nauhadeoen, Desa Lekunik, Kecamatan Lobalain.
Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti
POS-KUPANG.COM, BA'A - Akibat curah hujan belum normal dan kekurangan debit air untuk mengairi areal persawahan, petani di Kabupaten Rote Ndao terlambat menanam padi.
Sulitnya kebutuhan air itu dirasakan oleh Jermias Boik alias Jeri, salah satu petani dari Dusun Nauhadeoen, Desa Lekunik, Kecamatan Lobalain.
Lokasi lahan Jeri terletak di area persawahan yang biasa dikenal orang Rote dengan nama Kapasiok.
Saat dijumpai POS-KUPANG.COM, Jumat, 5 Januari 2024 , Jeri mengatakan, dirinya kesulitan pasokan air untuk menyiram padi.
Baca juga: Tanggap Bencana 2024, Wabup Rote Ndao Pimpin Apel Siaga di Polres Rote Ndao
"Tadi malam baru turun hujan, jadi biar saya bajak saja sawah hari ini. Hanya air yang kita susah. Kami punya sawah dari tadahan hujan," ucap Jeri dengan nada lesuh.
Dia mengaku, betapa sulitnya pasokan air untuk menyiram padi.
Jeri pun merasa, meski sudah terlanjur menanam padi, namun jikalau air tidak ada, hasilnya sia-sia.
"Padi tumbuh di musim panas begini akhirnya mati kembali. Apalagi sawah kita dari tadah hujan," ungkap Jeri lagi.
"Kalau normalnya, sekarang padi kami sudah tumbuh. Sesi tanam sudah selesai," lanjut dia.
Jeri juga membeberkan, banyak teman-teman petani yang belum turun untuk membajak tanah sawah mereka, karena musim hujan tidak pasti.
"Seharusnya sebelum Natal itu kami sudah mulai kerja. Tahun ini memang kesulitan air," cetusnya.
Jeri berharap dan memohon semoga hujan terus turun agar padi yang ditanam nantinya tidak kering dan rusak.(rio)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.