Gempabumi Sumedang

Gempabumi Sumedang: Warga Terdampak Terima Dana Stimulan dari Kepala BNPB dan Menko PMK

Rambutnya sudah memutih tanda usianya tidak muda lagi. Pria yang mengenakan kaos kemeja merah itu tampak menangis sejadi-sejadinya.

Editor: Agustinus Sape
HUMAS BNPB
Menko PMK Muhadjir Effendy saat menyerahkan bantuan stimulan kepada warga terdampak gempabumi Sumedang, Jawa Barat, Jumat 5 Januari 2024. 

POS-KUPANG.COM, SUMEDANG - Rambutnya sudah memutih tanda usianya tidak muda lagi. Pria yang mengenakan kaos kemeja merah itu tampak menangis sejadi-sejadinya.

Entah siapa namanya. Yang pasti pria itu terlihat pada salah satu foto yang dibagikan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat 5 Januari 2024, ketika Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyerahkan bantuan dana stimulan bagi warga terdampak gempabumi magnitudo 4.8 Sumedang di Gedung Negara, Pendopo Bupati Sumedang, Kota Sumedang, Jawa Barat, Jumat (5/1). Penyerahan dukungan tersebut dilaksanakan atas arahan Presiden Joko Widodo kepada Kepala BNPB dan Menko PMK.

Pria itu menangis sementara dua tangannya memegang sebuah amplop coklat yang tentu saja berisi uang yang baru diserahkan kedua pejabat tersebut. 

TINJAU GEMPABUMI SUMEDANG_01
Menko PMK Muhadjir Effendy diikuti Kepala BNPB Suharyanto meninjau lokasi terdampak gempabumi Sumedang Jawa Barat, Jumat 5 Januari 2024

Menko PMK Muhadjir Effendy menyentuh lengan kiri pria itu, mungkin saja ingin menenangkannya agar tidak terus larut dalam keharuan dan rasa sedih atas penderitaan yang sedang dialaminya, yakni menjadi korban gempa bumi Sumedang.

Pria itu tidak sendirian. Selain dirinya terbilang ada 14 orang lagi mendapat bantuan dana stimulan tersebut.

Di hadapan 15 warga perwakilan yang mendapat bantuan dana stimulan, Kepala BNPB menyampaikan bahwa seluruh warga yang sudah terdata dan masuk kategori pemilik rumah rusak ringan, sedang maupun rusak berat sudah pasti akan menerima bantuan.

Dari bantuan yang diserahkan itu, Kepala BNPB mengklaim bahwa dukungan dana stimulan ini menjadi yang tercepat diserahkan kepada warga yang berhak.

Jika dihitung mundur, maka dana bantuan untuk warga terdampak bencana ini sudah diserahkan sejak tiga hari setelah kejadian.

“Jangan khawatir. Nanti disampaikan kepada yang mungkin tidak hadir di sini. Ini yang sudah hadir di sini sudah pasti mendapatkan bantuan, untuk yang rumah rusak ringan, sedang maupun berat,” jelas Suharyanto.

"Di Sumedang ini yang paling cepat. Ini hari ketiga pascagempabumi sudah diserahkan. Hari Jumat ini langsung masuk rekening,” ungkap Suharyanto disambut tepuk tangan dari warga.

Kendati demikian, Kepala BNPB mengingatkan kepada calon penerima bantuan dana stimulan agar menggunakan hak tersebut hanya untuk membangun kembali rumah yang rusak. Kepala BNPB mengatakan bahwa meski dana sudah masuk rekening, bukan berarti kemudian dapat digunakan untuk kepentingan yang lain. Sebab, ada ketentuan-ketentuan yang harus ditaati dari penggunaan dana tersebut.

“Itu haknya bapak ibu semua. tapi bukan berarti penghasilan hak mutlak. Ini saya ingatkan lagi. Itu uang untuk membangun rumah yang rusak bantuan dari Pemerintah Pusat. Bukan berarti sudah masuk rekening bisa seenaknya diambil. Saya khawatir mungkin sebagian jadi rumah, tapi ada satu dua tidak jadi rumah malah dibelikan sepeda motor. Itu tidak boleh,” tegas Suharyanto.

Ke depannya, BNPB bersama pemerintah kabupaten setempat akan tetap mendampingi para warga penerima agar penggunaan dan pengelolaan dana stimulan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku demi memulihkan kondisi pascakejadian bencana.

"Nanti akan disampaikan oleh para Deputi. Ini dana stimulan untuk pembangunan rumah,” kata Suharyanto.

Apresiasi Menko PMK

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved