Gempabumi Sumedang
Gempabumi Sumedang: Warga Terdampak Terima Dana Stimulan dari Kepala BNPB dan Menko PMK
Rambutnya sudah memutih tanda usianya tidak muda lagi. Pria yang mengenakan kaos kemeja merah itu tampak menangis sejadi-sejadinya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memberikan apresiasi kepada BNPB yang telah memberikan dana stimulan dengan waktu sesingkat-singkatnya.
Menko PMK juga mengklaim bahwa pemberian bantuan itu boleh jadi yang tercepat didunia. Sebab, diserahkan tidak kurang dari 3x24 jam setelah kejadian.
“Luar biasa. Berjalannya sangat cepat dan sigap. Sehingga risiko bencana yang terjadi di Sumedang ini dapat ditekan serendah mungkin. Apalagi dilaporkan tadi bahwa ini bantuannya diserahkan yang tercepat di antara bantuan-bantuan yang selama ini dilakukan. Bahkan mungkin ini yang tercepat di dunia,” kata Muhadjir.
Di sisi lain, Menko PMK juga mngucapkan terima kepada seluruh unsur yang terlibat, baik mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah termasuk TNI dan Polri. Kesigapan seluruh tim dalam percepatan penanganan bencana di Sumedang ini dapat dikatakan telah membuahkan hasil yang maksimal.
"Ini semua berkat kesigapan dan kecepatan dari petugas, baik dari BNPB, Pemda, Kepolisian pasti, TNI pasti dan ini pelajaran yang bagus. Lain kali jika terjadi lagi, maka pengalaman dan praktik baik ini dapat dilakukan,” kata Muhadjir.
Lebih lanjut, Menko PMK berpesan kepada seluruh warga dan usur forkompimda yang hadir untuk memaknai peristiwa ini sebagai bentuk ujian dari Yang Maha Kuasa. Menko juga berharap atas kejadian ini, masyarakat dapat lebih memiliki literasi dan pemahaman sebagai mitigasi dan kesiapsiagaan bencana ke depan.
“Semoga itu bisa menjadikan kita naik peringkat. Kita akan semakin cerdas, semakin cekatan untuk mengatisipasi kejadian bencana serupa. Dan kita akan semakin hati-hati agar risiko bencana ini dapat dikurangi seminimal mungkin,” kata Muhadjir.
Terakhir, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu juga menitipkan pesan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang untuk memberikan perhatian kepada pendidikan anak-anak. Muhadjir tidak ingin anak-anak terganggu dalam kegiatan belajar mengajar. Sebab, jika tertinggal maka akan sulit untuk naik ke jenjang yang berikutnya.
Jika memang sekolah masih dapat berfungsi dengan baik, Muhadjir meminta agar kegiatan belajar mengajar terus dilanjutkan. Namun apabila tidak memungkinkan, maka dapat dilakukan di bawah tenda darurat sekolah.
"Agar jangan sampai pendidikan untuk anak-anak terganggu dengan adanya gempabumi ini. Kalau memang gedung sekolahnya aman, segera masuk sekolah. Kalau belum aman silakan bikin tenda di tempat yang aman,” pinta Muhadjir.
Di samping itu, Muhadjir juga berpesan agar ibu hamil, menyusui maupun balita diperhatikan kebutuhan dasar dan gizinya. Dia berharap dengan adanya gempabumi ini tidak mempengaruhi pertumbuhan bayi dan balita sehingga kasus stunting tidak meningkat karena dampak bencana.
“Ibu-ibu hamil atau yang punya anak kecil mohon juga mendapat perhatian. Asupan gizinya, baik ibunya maupun anaknya harus betul-betul dipastikan dalam keadaan baik,” kata Muhadjir.
"Jangan sampai dampak gempabumi ini justru membuat kasus stunting ini naik,” tandasnya.
Tinjau Lokasi Terdampak
Usai menyerahkan dana stimulan, Kepala BNPB bersama Menko PMK menyempatkan diri meninjau lokasi terdampak gempabumi di Kampung Cipamengpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.