Berita Ngada

Pasar yang Pernah Dikunjungi Presiden Jokowi di Ngada Dibiarkan Merana

Los pasar maupun lapak yang tidak terisi tampak kotor oleh sampah plastik, sisa - sisa makanan yang sudah membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/ORIS GOTI
LOS PASAR- Salah satu los Pasar Bobou di Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada yang tanpa pedagang. Gambar diabadikan Jumat 5 Januari 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti

POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Pasar selalu identik dengan keramaian. Namun pemandangan kontras tersaji terutama Los Pasar Bobou di Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada. Pasar Bobou nyaris tanpa aktivitas jual beli, Jumat 5 Januari 2024.

Pantauan POS-KUPANG.COM,  beberapa los pasar atau kios tempat menjual berbagai kebutuhan pokok tanpa pedagang.

Hanya dua los pasar yang ditempati pedagang sayur dan buah, itupun minim aktivitas jual beli dan tidak semua lapak terisi.

Los pasar maupun lapak yang tidak terisi tampak kotor oleh sampah plastik, sisa - sisa makanan yang sudah membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap.

Selain itu, ada bangunan dua lantai yang disekat menjadi belasan ruangan, juga tanpa pedagang. Bangunan itu tampak kotor dan dindingnya dipenuhi tulisan - tulisan tak senonoh. Rumput - rumput di sekitar bangunan pun mulai tumbuh subur.

Beberapa pedagang yang diwawancarai bahkan menyebut, Pasar yang pernah dikunjungi oleh Presiden Jokowi pada Juni 2022 lalu itu adalah pasar sepi.

"Pasar ini hanya ramai pada hari Minggu, itu juga tidak lama hanya beberapa jam," ujar Yovita, pedagang sayur.

Baca juga: Angka Stunting di Kabupaten Ngada Turun Signifikan Berkat Kerja Kolaboratif

Menurut pedagang, sejak awal rencana relokasi pasar dari Pasar Inpers di Pusat Kota Bajawa ke Pasar Bobou yakni masa kepemimpinan Bupati Marianus Sae, mendapat perlawanan dari pedagang.

Namun perlawanan dalam bentuk aksi demonstrasi berjilid - jilid tidak diindahkan.

Pembangunan tetap berjalan. Aktivitas jual beli yang semula terpusat di Pasar Inpers Bajawa direlokasi ke Bobou.

"Dua belas tahun jualan di sini (Pasar Bobou) rasanya sakit," ujar Theresia Rato pedagang sayuran yang diwawancarai. Pendapatan Theresia selama berdagang di Pasar Bobou hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari.

Mengenai los pasar dan lapak yang kosong, Theresia menyebut, para pedagang pindah berjualan di emperan toko dan di pinggir jalan di Pusat Kota Bajawa yang dekat dengan titik - titik keramaian.

Menurut Theresia, relokasi pasar terkesan dipaksakan. Letak pasar Bobou di kemiringan yang signifikan dan jauh dari pusat keramaian membuat pembeli enggan berbelanja di Pasar Bobou.

Selain itu masih banyak pedagang yang masih berjualan di eks pasar, emperan toko dan pinggir jalan.

Baca juga: Mahasiswa Uniflor Ende dari 16 Program Studi KKN di 24 Desa Kabupaten Ngada

Baca juga: Pengumuman DCS Bacaleg DPRD Kabupaten Ngada Pemilu 2024

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved