Wawancara Eksklusif
Marthen Dira Tome: Saya Melihat Panasnya Sabu dan NTT sebagai Anugerah
Marthen mengungkapkan, panasnya alam Sabu Raijua serta Nusa Tenggara Timur (NTT) pada umumnya harus dilihat sebagai anugerah. Bukan bencana.
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Dion DB Putra
Kemudian pabrik air kemasan, jujur saja kalau itu misalnya diteruskan, saya pikir Aqua tidak perlu masuk ke Kupang karena air kemasan itu standarnya sama dengan Aqua. Semua peralatan kita sudah pakai yang standarnya sama seperti Aqua.
Mata air keluar dari batu dan itu mengalir ke sawah sebentar lalu ke laut. Sangat besar air itu, potensinya luar biasa dan itu sudah pernah diresmikan oleh Pak (Ibrahim) Medah. Pabrik rumput laut juga demikian. Ini sudah berproduksi.
Entah kenapa tidak jalan. Ada banyak hal termasuk bagaimana membuat, sampai mendirikan pabrik karung plastik itu saya sudah dorong, tinggal dilaksanakan, itu pun tidak jalan.
Masih banyak program lain juga tidak jalan misalnya menanam tanaman musim panas, itu tidak jalan sama sekali.
Bukankah alam Sabu sangat menantang, tidak bersahabat sesungguhnya?
Ini bukan hanya di Sabu, NTT ini sebenarnya seperti itu kalau kita lihat secara kasat mata. NTT termasuk Sabu Raijua sebenarnya negeri yang kaya raya.
Persoalannya, bagaimana pemimpin melihat kekayaan ini kemudian digali dan dikelola menghasilkan sesuatu bagi rakyatnya. Nah khusus di Sabu Raijua kan panasnya luar biasa.
Panas ini oleh sebagian orang akan dilihat sebagai bencana. Kalau saya tidak melihat panas sebagai bencana tapi saya melihat panas sebagai anugerah.
Tanpa panas begini, tidak mungkin air laut yang biru itu tidak mungkin bisa berubah menjadi butiran putih yang disebut garam itu. Itu anugerah. Tuhan memberikan panas itu supaya kita bisa jadikan air laut menjadi garam.
Mungkin masih ada lagi yang lain, sebagai sumber energi untuk listrik dan lain-lain. Ini yang saya bilang tadi tergantung pemimpin melihatnya, apakah kita mau lihat sebagai bencana atau kita mau melihat sebagai potensi yang Tuhan beri. (*)
Wawancara Eksklusif - 4S Kebijakan Strategis Kelola Sumber Daya Pesisir Inklusif dan Berkelanjutan |
![]() |
---|
Wawancara Ekslusif - Sampai Triwulan II 2025 Penjaminan Total Jamkrida NTT Capai Rp 3.6 Triliun |
![]() |
---|
Wawancara Ekslusif - Pemilik Lahan di SDN Tenau Kupang Buka Suara |
![]() |
---|
Wawancara Ekslusif - Kepala SMPN 8 Kupang: Sudah Ada Keluhan Makanan Basi Sejak Minggu Lalu |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif - Kepala OJK NTT Sarankan Hindari Investasi Bodong dengan 2L |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.