Berita Alor

Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Alor Sentuh Angka 664 Orang 

bahwa jangan fokus bahwa HIV/AIDS ada pengobatannya tetapi kita harus cegah dan menjaga prilaku hidup.

Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ROSALIA ANDRELA
KAMPANYE - Pemerintah daerah dan lintas organisasi yang ada di Kabupaten Alor mengadakan kampanye Stop HIV/AIDS untuk memperingati Hari AIDS Sedunia. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela

POS-KUPANG.COM, KALABAHI - Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Alor menyentuh angka 664 orang. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) usai kegiatan kampanye Stop AIDS, yang digelar oleh Pemda dan lintas organisasi untuk memperingati Hari AIDS Sedunia tingkat Kabupaten Alor.

“Sejak tahun 2000 - 2023 jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Alor sebanyak 664 orang,” ujar Dominggus Prakameng, SKM selaku Sekretaris KPAD Kabupaten Alor, Jumat 1 Desember 2023 sore.

Untuk menanggulangi HIV/AIDS di Kabupaten Alor, KPAD bersama Dinas Kesehatan, Fasilitas Kesehatan (Faskes), CD Bethesda Alor serta lintas organisasi mengupayakan berbagai cara untuk mengkampanyekan bahaya HIV/AIDS di masyarakat.

Selain itu juga dijalankan pemeriksaan deteksi dini, pemeriksaan HIV/AIDS pada ibu hamil, pemberian obat ARV bagi penderita positif, bahkan KPAD Kabupaten Alor menyiapkan dana transportasi khusus pasien yang tinggal di lokasi yang jauh, agar penderita tidak putus obat karena alasan biaya transportasi. Hingga saat ini pelayanan ARV baru dilakukan secara terpusat di RSUD Kalabahi.

Baca juga: Operasi Pasar Murah di Kalabahi Kota Alor, Lurah : Bantu Tekan Kenaikan Harga Sembako

Agar ODHA tidak putus obat, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Alor, dr. Farida Ariyani didampingi Ida Farida Adi Bungsu Bala selaku Pengelola Program HIV/AIDS Dinkes Kabupaten Alor dan Hikmah Rahmawati, S.Kep., Ns selaku Bagian VCT RSUD kalabahi mengatakan bahwa pihaknya memberikan edukasi berkelanjutan kepada penderita dan keluarga.

Lebih lanjut dr. Farida menambahkan bahwa selama menjalankan program ini berbagai kendala sudah dihadapi. Mulai dari kesadaran untuk memeriksakan diri dan ada pasangan yang salah satunya menolak untuk diperiksa. 

“Kami juga melakukan pemeriksaan di titik-titik lokalisasi. Memang masih menjadi PR bagi kita semua untuk mengkampanyekan stop HIV/AIDS. Selain itu yang menjadi kendala terbesar adalah stigma di masyarakat,” ucap dr. Farida.

Lewat kampanye Hari AIDS sedunia, dr. Farida memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan ini sebagai salah satu bentuk edukas.

“Kami berterima kasih, karena kampanye ini sasarannya bukan hanya anak sekolah saja tetapi cakupannya luas. Tidak perlu banyak berbicara, cukup jalan sambil menunjukan pesan-pesan agar semua orang bisa lihat dan baca. Lewat kampanye ini ada informasi yang disuarakan untuk membangun pemahaman masyarakat terutama kepada anak sekolah,” jelasnya.

Baca juga: Bintang Timur Atambua Bawa Pemain  Ngada, Alor dan TTS Ikut Nusantara Open Piala Prabowo

Menurut Farida, edukasi ini sangat penting agar sedini mungkin pelajar bisa memahami agar tidak terlibat dalam perilaku negatif.

“Kita tidak memungkiri, sekarang ini informasi semakin mudah di akses agar pelajar tidak terjebak pada informasi yang tidak benar. Agar tidak melakukan hal yang merugikan misalnya perilaku seks yang menyimpang dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Terkait target menekan angka HIV/AIDS di tahun yang akan datang, Kadinkes menjelaskan bahwa target tersebut mengacu pada indikator yang telaj ditetapkan. 

“Target ini sebenarnya termasuk indikator yang ingin kita capai dan sejumlah sasaran yang harus kita penuhi. Kami berusaha segiat mungkin untuk mencapai standar pelayanan minimal yang ditetapkan tersebut. Untuk pemeriksaan secara sukarela ada tetapi masih kurang. Pengobatan sampai tuntas pun kita masih membutuhkan dukungan dari semua pihak. Saat ini pun tren di kalangan anak-anak tentang hal ini mulai muncul. Sehingga kegiatan hari ini melibatkan anak-anak sekolah sangat baik,” tuturnya.

Selain pemeriksaan di titik lokalisasi Dinkes  bekerja sama dengan pihak berwenang melakukan pemeriksaan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Alor. Ada yang memeriksakan diri tetapi belum semua ikut berpartisipasi sehingga masih perlu membangu kesadaran masing-masing individu.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved