Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif Prof. Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi Bak Raja

Pakar Politik, Prof. Ikrar Nusa Bhakti menyebut ada beda Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) yang dulu dengan sekarang.

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS.COM
Pakar Politik Prof. Ikrar Nusa Bhakti saat Wawancara Eksklusif dengan News Manager Tribun Network, Rachmat Hidayat di Studio Tribunnews, Komplek Kompas Gramedia, Palmerah, Jakarta pada Senin (13/11). 

Dan kalau itu terjadi bagaimana nasib dari anak-anak Indonesia. Dan kemudian kalau kita perhatikan lagi bagaimana nilai tukar dollar terhadap rupiah. Sekarang akhir pekan ini agak lumayan naik dari misalnya Rp15.900 atau 800 sekarang kalau enggak salah hari ini tuh Rp15.600 dan pernah Rp 15.500.

Tapi Anda tahu untuk menstabilkan nilai rupiah terhadap dollar itu berapa Bank Indonesia kemudian menggunakan cadangan devisa negara. Kalau kemudian cadangab devisa negara itu dipakai anda tahu bagaimana menggunakan devisa negara ini bisa digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan lain, buat rakyat Indonesia.

Dan Anda tahu kalau ini kemudian perang di Ukraina dan di Palestina berlangsung langsung terus, just in chas problem ekonomi internasional naik, kalau kemudian dinilai itu ke rupiah mencapai di atas Rp16.000 anda bisa bayangkan atau bahkan seperti yang terjadi pada tahun 97.

Di mana nilai dollar itu mencapai Rp10.000 per US Dollar, langsung lah orang pasti akan menjual dollarnya atau membeli dollar banyak-banyak akibatnya ekonomi Indonesia akan runtuh seperti pada kasus 97-98.

Kalau itu terjadi, tidak bisa tau kan, kira-kira apa yang terjadi pada Presiden Jokowi saat ini. Jadi itu yang harus diperhatikan dan karena itu menurut saya gunakanlah cadangan devisa negara, uang tabungan Negara untuk sebaik-baiknya untuk kemaslahatan umum ketimbang digunakan anggaran tersebut untuk kemudian membeli suara dari masyarakat untuk kemenangan pasangan Prabowo-Gibran.

Sebab, kalau itu terjadi saya bisa membayangkan, anda bisa membayangkan berapa triliun rupiah yang dikeluarkan oleh APBN hanya untuk menjadikan seorang anak presiden menjadi wakil presiden Republik Indonesia. (tribun network/yuda)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved