Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif Prof. Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi Bak Raja

Pakar Politik, Prof. Ikrar Nusa Bhakti menyebut ada beda Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) yang dulu dengan sekarang.

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS.COM
Pakar Politik Prof. Ikrar Nusa Bhakti saat Wawancara Eksklusif dengan News Manager Tribun Network, Rachmat Hidayat di Studio Tribunnews, Komplek Kompas Gramedia, Palmerah, Jakarta pada Senin (13/11). 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA – Pakar Politik, Prof. Ikrar Nusa Bhakti menyebut ada beda Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) yang dulu dengan sekarang. Menurut dia, Presiden Jokowi saat ini dinilai ‘bak raja’

Pernyataannya ini disampaikan Prof. Ikrar Nusa Bhakti merujuk pada bagaimana sikap Jokowi di penghujung masa baktinya sebagai kepala negara yang seakan mulai menunjukkan haus kekuasaan.

Mulai dari upaya presiden tiga periode yang kemudian gagal, hingga keterlibatan adik ipar Jokowi, Anwar Usman yang saat itu menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dalam memutus perkara gugatan uji materiil batas usia capres-cawapres.

Putusan itu yang kemudian seolah memberi karpet merah bagi anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka maju sebagai cawapres diusianya yang belum 40 tahun.

Hal ini disampaikan oleh Prof. Ikrar Nusa Bhakti saat Wawancara Eksklusif dengan News Manager Tribun Network, Rachmat Hidayat di Studio Tribunnews, Komplek Kompas Gramedia, Palmerah, Jakarta pada Senin (13/11).

“Saya melihat Jokowi ini yang tadinya ‘Jokowi Adalah Kita’ sekarang sudah menjadi ‘Jokowi seperti Raja’. Itu yang saya pikir nggak benar ini,” kata Prof. Ikrar Nusa Bhakti.

Baca juga: Anwar Usman Dipecat sebagai Ketua MK, Tak Boleh Ikut Sidang Sengketa Pilpres

Sikap Jokowi tersebut lanjut Prof. Ikrar Nusa Bhakti, membuat banyak pihak mengkritiknya. Termasuk dirinya yang sebelumnya mendukung Jokowi, berbalik ikut mengkritik.

“Jadi itulah yang kemudian orang melihat, wah ini bisa bahaya nih. Kalau MK saja suatu lembaga Yudikatif tertinggi di republik ini bisa di mainkan oleh Presiden, apalagi kemudian badan-badan lain,” kritis Prof. Ikrar Nusa Bhakti.

Prof Ikrar pun mengaku sebenarnya berharap Presiden Jokowi dalam mengakhiri jabatannya dapat meninggalkan legacy positif atas capaian dan kinerjanya memimpin Indonesia, bukan justru memainkan perannya di Pilpres 2024.

Prof Ikrar yang dulu turut mengawal langkah Presiden Jokowi, juga merasa kecewa dan khawatir.

Dia menyinggung bagaimana hukum dan aturan dipermainkan di era akhir masa pemerintahan Jokowi.

Prof Ikrar juga mengingatkan soal ancaman yang mungkin saja terjadi di masa akhir Presiden jika kondisi politik dan ekonomi saat ini tak bisa diselesaikan dengan baik.

Tak lupa, dia juga menyinggung soal netralitas aparat TNI-Polri serta perangkat negara lainnya. Sebab, ada dugaan bahwa seluruh alat negara itu bisa dipergunakan untuk memuluskan pasangan Prabowo-Gibran.

Terlebih, saat ini, Presiden Jokowi tengah di kelilingi orang-orang dekatnya yang merupakan ‘genk Solo’.

Baca juga: Suhartoyo Gantikan Anwar Usman Jadi Ketua MK, Muhaimin Iskandar Angkat Bicara, Begini Katanya

Berikut petikan Wawancara Eksklusif News Manager Tribun Network, Rachmat Hidayat dengan Prof. Ikrar Nusa Bhakti dengan  terkait kondisi politik serta kritikan terhadap Presiden Jokowi di akhir-akhir masa pemerintahannya:

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved